52. [BERTEMU LAGI]

3K 232 1
                                    

Happy reading 📖

"maaf sir anda salah orang, saya Ceyelyna, bukan orang yang anda maksud"ucap sang penabrak yang tak lain adalah Ceye. Gadis itu melepaskan tangan Nathaniel yang memegang dagunnya.


Greb

Ceye terkejut saat Nathaniel malahan memeluknya erat membuat ia diam tak berkutib walaupun dalam hati bertanya-tanya siapa lelaki asing di hadapannya.

Sementara Nathaniel tak mempedulikan ucapan gadis itu karena yang terpenting baginya ialah melepaskan rindunya yang membuncak.

Ceye yang merasa terancam langsung menyikut pusaka Nathaniel menggunakan lututnya dengan sekuat tenaga. Nathaniel refleks melepaskan pelukannya dan langsung memegang benda yang mendapat serangan tiba-tiba.

Lelaki itu berjongkok menengadah ke atas menahan rasa nyeri. Ceye gelagapan karena menjadi tontonan pengunjung.

"ah sir, maafkan saya"ucap Ceye sambil mengulurkan tangannya.

Nathaniel berdiri tanpa menghiraukan tangan Ceye yang terulur. Ia meninggalkan beberapa lembar dolar di meja lalu dengan cepat menggendong Ceye seperti memikul karung.

"sir turunkan saya, anda mau membawa saya kemana, sir mau menculik saya yah?"ucap Ceye sambil memberontak namun tak dihiraukan oleh Nathaniel.

Nathaniel mendudukkan tubuh Ceye ke kursi samping pengemudi lalu berjalan cepat menuju kemudi. Ceye yang ketakutan berusaha membuka pintu namun sayang, pintu itu sudah dikunci oleh Nathaniel yang baru duduk.

"sir, apa yang anda lakukan hey, lepaskan saya, aku akan mengadu pada uncleku!"ucap panik Ceye.

Nathaniel sama sekali tidak menghiraukan kicauan Ceye. Lelaki itu malah melajukan mobilnya menuju hotel.

Setelah sampai Nathaniel kembali memikul Ceye membawanya ke dalam kamarnya.

"wah sir mau ngapain saya?!"ucap gelisah Ceye saat Nathaniel mendudukkannya di atas kasur.

"tuan, siapa gadis ini?"ucap Darren terheran. Selama ia mengabdi pada atasan, ia tak pernah melihat tuannya berdekatan pada wanita mana pun terkecuali bundanya.

Ceye mengalihkan pandangan pada pada lelakiyang baru keluar dari kamar mandi. Matanya menatap pria itu berbinar.

"hai tampan"cengir Ceye melambaikan tangannya pada Darren dibalas anggukan kikuk Derren. Asisten itu menatap takut-takut pada atasannya yang menatapnya seperti ingin melahapnya hidup-hidup.

"keluar Darren"ucap galak Nathaniel membuat Darren langsung berbalik.

"hey tampan, kau mau kemana"ucap Ceye menarik tangan Derren agar berhenti. Darren meringis sambil menggaruk kepalanya.

"Darren kaluar"ucap Nathaniel dengan dingin.

"tampan jangan kemana-mana"ucap Ceye sambil menatap penuh kagum pada lelaki yang sedang serba salah di depannya.

"Darren"ucap Nathaniel dengan sorot tajam.

"nona, saya harus keluar"ucap Darren melepaskan genggaman Ceye.

"aku ikut, lagi pula aku harus segera pulang"ucap Ceye.

"tetap di sini"ucap Natahniel dengan menarik tangan Ceye hingga terlepas dari dari Derren. Derren segera meninggalkan tempat itu sebelum atasannya menyemburnya lagi.

"hei apa-apaan sir, saya tidak mengenal anda"ucap sinis Ceye.

"benarkah? Berhenti berpura-pura Elyn! Kamu tidak bisa mengkelabuhiku"ucap Nathaniel.

Nathaelyn [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang