5. [PENGEN MOMMY]

4.9K 564 15
                                    

Back again:)
Jangan lupa vote⭐
and coment

Typo bertebaran:v

Happy reading💞

Nathaniel menghempaskan tubuh kecil Elyn ke dalam mobil dengan tak sabaran membuat Elyn terpekik kaget. Membuka pintu kemudi lalu masuk.

Braak

Elyn kembali hampir jantungan saat Nathaniel menutup pintu dengan keras. Memutar kunci dan mulai menyalakan mesin. Nathaniel fokus mengemudi dengan aura gelap. Elyn yang ada di sampingnya diam-diam menatapnya sesekali membasahi kerongkongannya.

"jauhi dia"satu kata ketus dari Nathaniel.

"ha?"bingung Elyn melirih saat Nathaniel menatapnya tajam membuat nyalinya ciut.

"ck, jauhi cowok tadi"ucap Nathaniel dengan pandangan lurus ke depan.

Elyn tak membalas lagi, lebih baik dia diam dari pada habis dicekik oleh manusia galak di sampingnya itu.

"alamat"ucapan datar dari Nathaniel,
Elyn yang cepat loading langsung menunjukan alamat melalui ponselnya.

Entah mengapa mata Elyn tak bisa diajak kompromi dengan otaknya, mata hazelnya terus sesekali melirik Nathaniel. Elyn akui cowok itu bertambah berkali-kali lipat gantengnya saat sedang fokus dan membuat ia salah fokus tentunya.

"nggak usah lihat gue, lo udah lihat kemarin"ucap Nathaniel ambigu tanpa melihat Elyn yang melotot tak terima.

"apaan sih, siapa juga yang lihatin lo gak jelas deh"bela Elyn.

"terus yang kemarin apa"ucap Nathaniel dengan cuek.

"ya ya itukan nggak sengaja jadi lupain aja"ucap Elyn.

"sebagai balasan, lo harus nurutin apa kata gue tapi bukan sekarang, kalau gak, gue akan laporkan lo pada pihak berwajib atas tindakan pelecehan"ucap Nethaniel dengan tetap mempertahankan wajah datar andalannya.

Ya Tuhan, Elyn tak habis pikir dengan perkataan cowok itu, pelecehan? apa-apaan itu. Pelecehan itu artinya telah terjadi persentuhan kulit. Sementara dirinya hanya melihat bukan menyentuh ya. Lagian ini hanya ketidaksengajaan saja.

Tapi beginilah seorang Elyn, hanya bisa protes di dalam hati. mau tak mau dia hanya bisa pasrah dengan ini semua.

***

"daddy!!!"suara cempreng menyambut Nathaniel saat pulang.

Bocah imut itu melompat pada Nathaniel dan disambut hangat oleh empunya. Nathaniel mencium pipi gembul anaknya lalu seluruh bagian wajah Ben. Tawa Ben memenuhi mansion Walls.

Nathaniel duduk di sofa dengan Ben yang masih betah mendengkap tubuh sang daddy.

"kenapa daddy lama sekali"rengek Ben dengan bibir manyum.

Nathaniel terkekeh gemas lalu menjawil hidung mancung anaknya.
Sophie datang dari dapur membawa satu gelas susu vanilla dan segelas teh lalu meletakkannya di meja.

"Ben minum susunya, abang juga minum tehnya"ucap Sophie.

"makasih grandma"ucap Ben lalu meminum susu itu dengan nikmat.

Nathaelyn [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang