Happy reading📖
Rakan dan Daniell menghentikan Nathaniel yang terus menghajar cowok asing yang sudah tak sadarkan diri dengan wajah babak belur.
"udah Nat, tuh cowok mau mati. Kita serahkan pada pihak berwajib"ucap Rakan memegang bahu Nathaniel yang mulai mengontrol emosinya.
Setelah ia mulai tenang cowok itu beralih menatap kearah Thania dan Grace yang berusaha membangunkan Elyn uang masih tergeletak di atas kasur.
Nathaniel mendekat lalu membuka jaket kulitnya menutupi tubuh Eyn yang sedikit terkoyak lalu menggendongnya bride style.
"gue balik"ucap Nathaniel datar meminggalkan keempatnya yang hanya terdiam.
Nathaniel mendudukkan Elyn pelan lalu mulai menjalankan mobilnya. Ia menatap jam tangan miliknya yang sudah menunjukkan pukul setengah dua belas lewat sepuluh menit, ia bingung apakah ia harus mengantarkan Elyn kerumahnya dengan kondisi seperti ini.
Ponsel milik Elyn yang berada dalam slig bag cewek itu berbunyi. Nathaniel menghentikan mobilnya membula slig bag itu mencari ponsel. Alaska, itulah nama sang penghubung.
"LO KENAPA GC ANGKAT TELPON GUE, GUE UDAH PULUHAN KALI NELPON LO BEGO, LO GC TAU INI JAM BERAPA?HAH"
Nathaniel mengusap telinganya yang berdengung nyeri saat Alaska langsung ngerocos ngegas.
"halo bang, ini gue Nathaniel"
"loh adek gue ke mana? lo apain?!"
"gue nggak ngapa-apain dia, Elyn sedang tidur bareng Ben, jadi dia nggak bisa angkat, malam ini Elyn nggak pulang, besok gue anterin"ucap Nathaniel berbohong.
"loh bukannya Elyn di rumah temannya perempuan itu, kenapa jadi nyasar ke rumah lo?!"
"yadi Ben ngotot mau tidur ditemenin Elyn jadi gue telpon aja kalau Ben memaksa, jadi dia bilang sama gue buat jemput dia di rumah temannya"jelas Nathaniel yang masih berbohong.
"oh gitu, tapi bokap sama nyokap ada di rumahkan?. Awas aja jika adek gue kenapa-napa!"
"ia mereka ada di rumah, gue nggak sebrengset itu"ucap Nathaniel.
"yaudah gue tutup"
Panggilan pun terputus. Nathaniel menghela napas.
***
Matahari kembali datang dengan sinarnya yang hangat menyusup masuk kesela-sela gorden kamar yang penuh dengan gambar para tokoh marvel.
Elyn mengerjap-ngerjabkan matanya yang buram lalu menatap ke sekelilingnya. Ia langsung terduduk saat mengetahui ia berada di ruangan asing. Setahunya ia tadi malam pergi ke party Monica dan yang terakhir ia ingat yaitu saat dirinya meminum wine dari cowok asing itu.
"mommy?"
Elyn menoleh ke tempat tidur di mana bocah yang tak lain Ben sendiri yang baru bangun dengan wajah menggemaskan.
"loh Ben kenapa ada di sini?"tanya Elyn mengelus rambut Ben.
"ini kan kamar Ben mommy, lalu mommy kenapa ada di sini?"ucap Ben memggesek tubuhnya meringkuk ke dalam pelukan Elyn.
Elyn yang linglung sendiri, kenapa dirinya berada di sini.
"gue kira lo belum bangun"
Elyn menatap Nathaniel yang bersandar pada daun pintu.
"kenapa gue ada di sini"ucap Elyn.
"nanti ceritanya, sekarang turun bunda nunggu buat sarapan bareng, sekalian sama Ben"ucap Nathaniel meninggalkan mereka berdua.

KAMU SEDANG MEMBACA
Nathaelyn [END]
Teen FictionEntah merasa sial atau sebaliknya, Elyn harus berhadapan terus-menerus dengan Nathaniel, senior di kampusnya yang begitu menyebalkan di matanya, setelah adanya pertemuan pertama yang begitu disesali gadis itu.