Happy reading 📖"jadi kalian baikan?"
Elyn mengangguk semangat saat ditanya oleh Nathaniel. Mareka sedang berada di motor milik Nathaniel. Setelah kemarin acara baikan dengan sang papah, hari ini ralat malam ini cowok itu datang ke rumah tanpa diundang untuk mengajaknya dinner. Sempat ada drama memuakkan oleh Willna yang ingin ikut dengan alasan sendirian di rumah padahal Alaska dan kedua orang tuannya menetap di rumah. Nathaniel yang tidak mau kebersamaan mereka diganggu pun menolak secara halus yang membuat Elyn bahagia saja.
Motor ninja berhenti di salah satu restoran yang banyak digemari muda mudi apalagi yang sedang kasmaran seperti mereka tentunya. Nathaniel membantu Elyn turun lalu menggandeng tangannya menuju ke dalam.
Nathaniel mengajak Elyn ke lantai atas menuju meja balkom digunakan sebagai tempat yang dipesan langsung oleh cowok itu.
Elyn menatap kagum pemandangan ramai di bawah sana dimana jalanan yang masih tetap ramai di hiasi lampu perumahan.
Seorang waiters menghampiri mereka.
"selamat malam, tuan dan nona mau memesan apa?"tanya waiters laki-laki dengan sopan.
"saya mau pesan pudding keju dengan segelas jus melon"ucap Nathaniel.
"saya mau red velvet, chocolate cookies, dan segelas jus mangga"ucap Elyn.
"ditunggu"ucap waiters itu mulai menjauhi mereka.
Nathaniel menatap Elyn sambil senyum-senyum membuat yang ditatap menyeringit bingung.
"lo kesurupan?"tanya Elyn memastikan, jika benar kesurupan maka tas miliknya siap ia layangkan ke wajah Nathaniel dengan ikhlas.
Cup
Elyn terdiam dengan rona merah di wajahnya saat untuk yang kedua kalinya pipinya dicium oleh cowok itu.
"itu hukuman karena kamu tidak memakai aku kamuan, dan lain kali aku akan mencium bagian yang lain, by the way kamu makin cantik kalau sedang blussing"ucapan Nathaniel yang santai itu membuat wajahnya tambah merona dengan kondisi jantung yang tidak usah ditanyakan lagi.
"a-ak-aku nggak blussing yah, ini tuh bluss on"elak Elyn membuat tawa renyah Nathaniel keluar, cowok itu mengacak-acak rambut Elyn dengan gemas.
Elyn merutuki dirinya yang begitu memiliki respon tubuh berlebihan jika berada di dekat cowok yang tak lain pacarnya. Saat kata pacar itu melayang di atas kepalanya, debaran disana kembali lagi saat tadinya mulai reda. Sekarang Elyn tau bahwa untuk kedua kalinya ia telah jatuh cinta pada orang berbeda dengan kepribadian berbeda pula.
***
Dengan tangan yang saling bertautan, sepasang kekasih berjalan menikmati indahnya suasana sejuk malam ini.
"mulai sekarang aku memiliki panggilan sayang untukmu dan hanya aku yang bisa memanggilmu dengan itu, jika suatu saat nanti kita terpisah oleh jarak dan waktu ataupun sesuatu yang bisa memisahkan kita, tetapi jika kamu mendengar dan mengingat nama itu berarti aku sedang merindukanmu dan menantimu"ucap Nathaniel dengan mengeratkan genggamannya pada tangan kecil Elyn.
Elyn yang mendengar perkataan Nathaniel yang romantis langsung saja hatinya menghangat. Ia membayangkan nama apa yang akan cowok itu berikan padanya membuat ia tak sabar. Ia memikirkan betapa manis hubungan mereka saat itu nantinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nathaelyn [END]
Teen FictionEntah merasa sial atau sebaliknya, Elyn harus berhadapan terus-menerus dengan Nathaniel, senior di kampusnya yang begitu menyebalkan di matanya, setelah adanya pertemuan pertama yang begitu disesali gadis itu.