50.[CEYELYNA GRISSELLE WESTON]

2.3K 217 0
                                    

Happy reading 📖


Two years later.....

Los Angeles, California, Amerika Serikat....

Musim semi adalah musim yang paling dinanti oleh sejumlah orang. Musim dimana banyaknya bunga yang seakan bertanding memperlihatkan keindahan mereka masing-masing. Dipagi ini, sepasang kelopak mata hazel yang indah mulai terbuka akibat sang fajar yang ikut masuk ke dalam ruangan serba putih itu.

"Ceye, wake up"

Gadis yang dipanggil itu segera membangun kesadarannya. Ia terduduk sambil meregangkan otot-ototnya.

"oh aunty, dimana uncle?"ucap gadia itu.

Wanita yang dipanggil aunty yang sedang sibuk membuka rantang makanan yang berisi sayur hijau.

"uncle sedang mengurus aministrasi"ucap wanita itu.

Ceyelyna Grisselle Weston, gadis yang dipanggil dengan sebutan Ceye oleh orang terdekatnya yang akan genap dua puluh tahun bulan depan. Gadis manis yang baru saja sadar dari koma bulan lalu dan mengalami tidur panjang dua tahun.

Wanita yang dipanggil aunty itu adalah Lydora Weston.

Hari ini gadis itu begitu semangat mengingat ia diperbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit.

"excuse me"

Perhatian mereka teralihkan pada seorang lelaki tampan berjas putih yang diikuti seorang perawat wanita di belakangnya.

"mau periksa Ceye yah?"ucap Lydora dibalas anggukan dokter muda itu.

"morning sir Sahara"ucap ceria Ceye.

"berapa kali saya bilang, saya Sagara bukan Sahara"ucap datar sang dokter membuat Ceye menepuk dahinya kemudian menyengir bodoh.

"keceplosan sir"ucap Ceye tanpa mendapat balasan dari lawan bicara sedangkan Lydora dan perawat hanya menggelengkan kepala sudah biasa.

"kesehatannya sudah sempurna, gipsnya bisa dibuka sekarang"ucap dokter mulai membuka gips ditangan dan kaki Ceye dibantu oleh perawat.

"coba gerakkan"instruksi dokter pada Ceye membuat gadis itu mulai menggerakkan pelan kaki datangannya.

"bagaimana sir"pria yang terlihat agak muda yang baru saja datang bertanya pada sang dokter.

"pasien sejauh ini baik-baik saja, saya sarankan untuk beberapa hari kedepannya agar dia lebih baik menggunakan kursi roda, saya khawatir tulangnya akan sedikit keram"jawab dokter Sagara dengan tegas.

"sir khawatir sama saya?"ucap Ceye sambil tersenyum-senyum tak jelas.

"Ceye, berhenti bertingkah usil"ucap pria yang tak lain adalah pamannya, William Weston, suami Lydora.

"nggak lagi uncle"balas Elyn terkekeh.

Setelah mengemas barang-barang, mereka langsung saja pulang dengan Ceye yang duduk di kursi roda didorong oleh William.

Ceye menoleh ke samping menatap gedung-gedung menjulang tinggi sesekali bersenandung tidak jelas.

Sementara di belahan dunia lain, sosok tegap yang masih tidak mengalihkan pandangan pada komputer yang terus menyala dengan tangan bergerak lincah menari-nari di atas keyboard.

Ia tak mempedulikan jam yang sudah menunjukkan angka tujuh. Asistennya bahkan terus menatapnya sejak tadi.

"tuan"

Untuk yang kepuluhan kalinya sang asisten memanggil sang majikannya yang terus menghiraukannya sejak tadi.

"tuan"

Nathaelyn [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang