10. [PENGGANGGU]

3.6K 411 2
                                    

Happy reading 📖

"Elyn, pulang nanti tunggu gue di halte depan"ucapan Nathaniel menghentikan aksi Elyn dan Thania yang mengolok Grace.

"ada apa"tanya Elyn.

"tunggu aja"ucap Nathaniel datar lalu meninggalkan tiga orang yang berekspresi bengong.

"wah El, lo kudu cerita sekarang, lo ada hubungan apa sama cogan gue"ucap greget Thania.

"cogan lo, cogan lo, kayak lo ada yang mau aja bah"ucap sadis Grace sambil menoyor dahi Thania.

Thania mengusap dahinya menatap kesal pada Grace yang santai memainkan kukunya.

"iss, seterah gue dong"sinis Thania.

"ini gue cerita apa nggak jadi sih"dumel Elyn.

"yok lanjut-lanjut"ucap Thania.

Elyn memarik kedua tangan sohibnya lalu mulai menceritakan apa saja yang terjadi selama ini dengan syarat tutup mulut.

"weh weh ngapain nih ngerumpi tengah jalan, pembagian sembako kah, tapi maaf gue anak sultan jadi lo bertiga pada minggir"

Mereka menatap cewek kakak senior yang baru saja berbicara dari atas sampai bawah,cewek yang terbilang cantik itu menatap mereka remeh dengan kaca kecil di tangan kanan dan kipas di kiri.

"ngapa lo pada lihatin gue, gue tau gue cakep, tapi nggak usah lihatin segitunya kali, gue takut lo bertiga belok nggak suka yang batang"celetuk lagi cewek itu lagi saat tak ada respon.

Mereka bertiga melotot kesal, apa-apaan nih?

"wah kak, ngomongnya sembarangan, kita-kita masih normal yah"dengus Thania.

"ho'o betul, apalagi lihat wajah kakak yang kusam, gue saranin nih ya kak sekarang juga beli nih krim dari gue"ucap Grace yang pada akhir-akhirnya menyelipkan keuntungan.

Cewek itu dengan cepat melihat wajahnya dengan teliti di kaca.
"masa sih, pada hal perawatannya mahal banget"ucap cewek itu.

Grace tersenyum lebar kemudian membuka tasnya dengan semangat membara, sedangkan kedua sohibnya menatapnya datar.

"kebetulan banget nih kak, gue udah bawa krim yang impor dari korea, ada krim siang dan juga malam, dijamin nggak nyesel, harganya murah meriah cuman Rp 50.000 per sasetnya, kualitasnya terpercaya dan termaksud barang terjangkau"jelas Grace dengan talenta.

Cewek itu meneliti setiap inci krim itu dengan teliti.
"gue cobe deh, gue mau lima saset yang krim siang dan lima yang malam"putus cewek itu.

Senyum binar milik Grace terbit bagai mentari:v

"total Rp.500.000_"ucap Grace memberi kresek berisi krim di dalamnya lalu cewek itu pembeli itu membayarnya.

"ok lunas, nama kakak siapa?"ucap Grace sambil menulis keterangan melalui bon.

"gue Sevanya Reiltelytha Walls"ucap gadis bernama Sevanya.

Grace menjatuhkan penanya dan Thania serta Elyn membulatkan mata.

"apa tadi?Walls?kakak saudara kandungnya kak Nathaniel?"tanya Elyn penasaran bin kepo.

Nathaelyn [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang