28

2K 77 0
                                    

💕happy reading💕

Hari ini hari libur bagi semua pelajar, dan yang di lakukan lelaki tampan dengan mobil hitam kesayangannya adalah mengajak sang adek untuk bermain ke rumah jazy

"Ma, jazy nya ada?" Tanya lelaki tampan yang baru masuk di kediaman keluarga anita

"Ada di kamar tuh, kesana aja! eh ada cika sini peluk mama" Tutur anita dengan berjongkok menyamakan tingginya dengan gadis kecil itu dan memeluk hangat

"Mamamaaaa" Teriak cika dengan suara cedal nya yang cempreng dengan berlari menghambur ke pelukan anita

"Ya udah ma Gallen ke kamar jazy dulu" Pamit ya

"Iya udah sana sana, mama mau main sama cika" Tuturnya

Lelaki itu berjalan menuju kamar jazy, tanpa mengucap apapun gallen langsung membuka knop pintu dan langsung di hadapkan dengan jaziya yang sedang rebahan dengan maraton drakornya. Memang sekarang tubuh jazy sudah lumayan membaik tidak seperti kemarin

"Woy dek, serius amat, nonton paan sih?" Tanya gallen dengan tak santainya

"Woy, kebiasaan lo, masuk masuk kamar orang gak salam dulu" Ucap jazy tak kalah ngegas

"Hillih, kayak lo gak pernah aja, gimana keadaan lo?"

"Udah baikan, Ngapain bang?" Tanya jazy serius

"Abang mau tanya, kemarin kaka denger kamu di tarik sama atla, di apain?" Tanya to the point gallen

"Ga ada bang"

"Jujur dek sama abang, hmm?" Tanya
gallen

"Kamu gak bisa bohong sama abang"

"Ceritanya panjang bang, kalau di ceritain gak bakal kelar"

Gallen menghembuskan nafas gusarnya "ya udah abang cuma mau ngasih tau ke kamu, kalau abang orang pertama yang bakal gak ngrestuin hubungan kamu sama dia"

Jazy mengernyit menatap gallen bingung, apa apaan ini? siapa yang mau sama atla "ngaco lo bang, siapa yang sama atla"

"Ya kan kita gak tau kedepannya bakal kayak gimana, siapa tau lo suka kan atau gak dianya yang suka sama lo" Jelas gallen

Jazy tersenyum "bang, jazy gak bakal deket sama orang yang udah abang larang, karena jazy yakin pasti orang yang abang larang itu bisa nyakitin jazy kapan aja, mama pun pasti selalu setuju sama pendapat lo, padahal cuma ponakan tapi lebih percaya banget sama lo dari pada gue. Ck heran gue!" Gerutu jazy dengan malas

"Tuh udah pinter, ya pastinya mama lo percaya sama gue secara kan gue bisa di andalin dan baik hati tidak sombong pula" Sombong gallen dengan senyum kemenangan

"Nyenyenye, bacod lo bang, males gue"

Gallen merubah wajahnya menjadi serius dan menatap jazy "gue kesini sebenarnya mau ngasih tau lo, kalau mona udah tau kalau lo anak kandung dari bimo" Ucap gallen

"Ya bagus kalau gitu, emang abang tau dari mana?"

"Gue anak geng dan teman gue di mana mana ada, bisa cari info kapan pun" Gallen itu tipikal penyayang sama keluarga apa lagi sama adek adeknya, tapi jangan remehkan Gallen ia akan menjadi buas dan bringgas jika sudah bermain di jalan

"Oke, gue tau bang langkah kita selanjutnya setelah ini" Ucap jazy yang di akhiri dengan senyum smirknya

"Dek ingat, jangan berani melangkah selangkah pun di depan abang tanpa abang, ngerti?" Ucap Gallen

"Siap abang"

"Ya udah abang pulang dulu" Pamit Gallen

"Aku anterin sampek depan ya bang" Ucap jazy

"Serah kamu"

Kedua orang itu telah berjalan menurun tangga dan mendapati anita sedang memberi makan ikan hias yang ada di rumahnya dengan menggendong chika "loh chika ikut kesini?, kenapa gak ngasih tau gue" Kesal jazy

"Gue tau kalau lo gue kasih tau lo bukan nya dengerin gue dan serius tapi malah main sama chika sampai lupa kalau ada gue!" Balas Gallen ketus

"Nyebelin lo bang!" Jazy menyebikkan bibirnya kesal

"Bodo" Gallen beralih menatap anita "ma Gallen pamit dulu"

"Kok bulu bulu bang chika kan belum main cama kak jaj" Ucap chika dengan polos. Gadis kecil itu memang terbiasa menyebut nama jaziya dengan jaj karena katanya chika belum bisa nyebut namanya dan lebih mudah dengan panggilan jaj

"Chika harus nurut sama abang ya, kapan kapan kita bisa main bareng lagi kok, tadi juga udah main sama mama anita kan" Jaziya mengelus surai coklat milik chika dan mencubit pipi cubinya. Jaziya sangat mengenali Gallen jadi ia merasa sepertinya hari ini Gallen sangat lelah dan butuh banyak istirahat

"Ihhh, kak jaj angan ubit ubit anti pipi aku makin besal ayak allon, janji ya ama aku kita ain lagi apan apan!" Omel chika kemudian menyidorkan jari kelingkinng nya yang mendapat sahutan dari jazy kemudian menggendong cika

Gallen tersenyum "ya udah ma Gallen pamit ya!" Kemudian mencium punggung tangan anita

"Iya, hati hati Gallen slam buat bunda dan papa kamu!" Anita tersenyum dengan kebahagiaan keluarga dari kakanya. Cukup hidup rumah tangganya saja yang hancur jangan keluarga dari kakanya juga ikut hancur.

"Iya di sampein kalau udah pulang dari luar kota ya ma!" Jawab gallen

"Iya"

Mereka memang membiasakan cika memanggil jazy dengan kakak meskipun sebenarnya harusnya panggilnya adek dalam silsilah keluarga, tapi karena cika masih kecil jadi kayak gk enak gitu kalau manggilnya jazy adek, jadinya panggilnya kakak, mereka berpikiran kalau sudah besar pasti cika paham dengan silsilah keluarganya. Paham kan? Paham lah, please😌

"Ma jazy anterin abang dulu ke depan"

"Iya, dada cika kapan kapan main lagi ya" Tutur anita dengan senyum cantiknya

"Dadaaa mama anita" Balas cika dengan melambaikan tangan mungilnya

Gallen telah berada di dekat mobil hitamnya, ia memang sengaja membawa mobil biar enak bawa cikanya "abang pulang dulu" Pamit Gallen dengan mengambil alih cika dari jazy, kemudian mengacak pelan surai coklat milik jazy. Bayanginnya seperti keluarga kecil yang bahagia ya bun😆sodara gesss

"Iya gausah pakek ngancurin rambut gue segala dodol" Ucap jazy dengan kesal

Gallen hanya tertawa

"Acalamulalaicum kakak nya cika" Pamit cika dengan melambaikan tangan

"Waalaikumsalam sayang, Hati hati!" Ucap jazy dengan senyum dan membalas lambaian tangan cika

Tanpa mereka sadari sepasang mata sedari tadi memperhatikan pergerakan mereka, tanpa di sengaja netra hazel jazy menangkap seseorang yang telah memutar motornya untuk pergi

"Kaya kenal?" Gumam jazy pada diri sendiri

"Kenapa zy?" Tanya anita yang baru datang di samping jazy

"Ga papa ma, udah yuk masuk"

"Bi asih, bi" Panggil anita yang telah memasuki rumahnya

"Iya buk, ada apa?" Tanya bi asih

"Saya nanti mau ke makam papa saya jadi bibi nanti belikan bunga ya bi" Pintar anita

"Iya buk, laksanakan" Jawab asih dengan senyum tulus

"Ma jazy ke kamar dulu" Ucap jazy

"Iya, kamu nanti ikut mama ya"

"Oke ma"


Sayang kalian, kalian sayang gak sama authornya😘

Mau nanya! Kalian itu suka yang endingnya sedih atau bahagia? Ini seriusan nanya ya❤😘

JAZIYA (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang