50

1.4K 49 0
                                    

💕happy reading💕

Terkadang kita perlu menampilan diri baik baik saja di balik diri yang rapuh

Pagi hari yang menyapa keseharian gadis cantik dan mungil yang biasanya selalu ada kebahagiaan itu untuk pertama kalinya jaziya tak menginginkan pagi ini. Karena tanpa hadirnya anita dalam rumah. yang selalu rutinitas untuk menyiapkan sarapan untuknya, sekarang hanya ada meja kosong yang terlihat dalam netranya. Ia menaiki mobilnya untuk melaju ke mandala

"Mbak jazy beneran gak mau bibi masakin?" Tanya bi asih

Jazy tersenyum tulus untuk menyembunyikan kesedihannya dari asih "gak usah bi, nanti jazy sarapan di sekolah!"

Asih nenggela nafas pelan "mbak teh jangan sakitin diri sendiri ya jaga kesehatan, bibi yakin mama mbak baik baik aja"

"Iya bi, ya udah jazy berangkat dulu ya" Jazy mencium tangan asih, memang mereka juga bisa melakukan itu karena menurut jazy asih tetap lebih tua dari dirinya jadi kewajiban dia untuk hormat kepada yang lebih tua

Kemudian jaziya mengendarai mobilnya membelah kota jakarta, pergerakan jazy mengambil benda pipih persegi panjang untuk melihat notifikasi yang baru saja masuk. Lagi lagi ia mendapat ancaman tentang anita yang membuat jaziya ingin sekali mengubur orang yang menyakiti mamanya hidup hidup. Ia mengendarai mobilnya dengan kecepatan di atas rata rata dan mengendarai dengan gila di jalan membuat semua pengendara di jalan mengumpat tidak jelas padanya

☃☃☃

"Ma atla berangkat dulu!" Pamitnya dengan mencium punggung tangan sarah

"Tla_papa belum pulang dari semalam!" Ucapnya dengan sendu. Karena ini untuk pertama kalinya arman_papa atlaka tidak pulang dalam semalam. Memang biasanya arman pulang larut tapi tidak pernah sampai tidak pulang sampai sepagi ini. Atlaka menatap sarah dengan tatapan yang sulit di artikan

"Mungkin papa lagi sibuk ma. Banyak pekerjaan" Jawab atlaka berusaha tetap tenang

"Mama hubungin juga gak bisa, gak bisanya papa kamu kayak gini" Khawatir sarah

"Coba nanti atlaka yang hubungin papa, kalau gitu atlaka berangkat dulu!" Sarah mengangguk sebagai jawaban. Kemudian atlaka menaiki motornya dan melakukannya dengan keadaan yang ia sendiri tidak bisa memahaminya

Seandainya dari dulu ia dapat menjelaskan kepada sarah, namun ia terlalu lemah dan pengecut akan air mata yang di miliki sarah tumpah. Hingga ia harus berpura pura baik baik saja di depan sarah padahal kenyataanya berbanding terbalik dengan itu. Atlaka lelah dengan kelemahannya ia ingin melawan pun tak tega hati dengan sarah jalan satu satunya hanyalah mengikuti permainan yang mereka pimpin

Selang beberapa menit akhirnya atlaka sampai ke mandala dengan mimik wajah yang ia buat ceria kembali. Keempat temannya menghampiri atlaka yang baru saja memarkir motor di parkiran khusus fuerza.

"Gimana tla?" Tanya arden

"Sekarang aja, langsung gak usah masuk kelas!" Ucap atlaka. Mereka memang tidak berniat skolah hari ini dan untungnya parkiran fuerza tidak dapat di jangkau para guru jadi aman jika mereka mau bolos skolah

Kelima motor dengan pengendara masing masing yang terlihat gagah dan berwibawa meluncur kembali ke jalanan kota jakarta. Gadis yang baru sampai dengan mobil merahnya mengawasi pergerakan kelima pentolan mandala

"Hallo bang, jalan sekarang ingat jangan dekat dekat!" Peringatan jazy dalam panggilannya

"Oke"

Jaziya sudah mengganti kendaraannya dengan motor merahnya dan mengganti pakaiannya dengan serba hitam. Ia tadi memang berniat untuk ke sekolah tapi ia berpakaian akan sekolah untuk meyakinkan asih supaya tidak khawatir

Dengan kecepatan yang sedang jaziya tetap mengikuti inti fuerza. Dengan sesekali memberi informasi pada gallen yang memang mereka beda perjalanan

Terlihat lengan atlaka mengudara untuk mengusyaratkan ke empat temannya berhenti "ada apa tla?" Tanya baben

"Arah kesana atau kesana?" Tanya atlaka

Terima kasih sudah membaca💕

Tinggalin jejak ya🥰

JAZIYA (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang