PROLOG

9.7K 318 4
                                    

  Brakkk

Plakkk

   Suara nyaring yang berasal dari sebuah kamar yang berpenghuni dua orang berbeda jenis telah berhasil memasuki pendengaran seorang anak kecil berusia 5 tahun yang berada di bawah meja makan dengan merunduk ketakutan dengan menutupi kedua pendengarannya dengan kedua tangan

"Non, non keluar ya ndak usah takut ada bi asih di sini" Bujuk seorang wanita paruh baya seraya menggandeng tangan gadis kecil itu untuk keluar

Gadis kecil yang masih setia dengan air mata yang mengalir hanya menggelengkan kepala kecilnya

"Non dengerin bibi ya gimana kalau kita jalan-jalan ke taman depan komplek, nanti beli ice cream sama coklat" Kembali bujuk asih

"Be_b ne lan bi? " Tanya gadis kecil dengan semangat

"Tapi Non harus keluar dulu dari kolong meja" Ucap bu asih dengan senyum

Dengan semangat gadis itu menuruti kata asih dengan tersenyum, namun kebahagiaan itu kembali menghilang di kala ia melihat seorang wanita cantik menghampiri nya dan meneteskan air mata

"Nak kita pergi dari sini ya kamu ikut mama"

"Sama papa kan ma? " Tanya nya

"Kita perginya ber dua nak papa gak ikut"

"Telus kenapa mama nangis, dan kenapa kita gk baleng papa pelginya? " Tanya nya kembali

"Mama gk papa nak, udah ya sekarang kita pergi sayang"

Anita menatap asih yang berdiri di belakang gadis kecil itu

Anita berdiri "Terima kasih ya bi udah bantuin saya jaga zia dengan baik saya pamit pergi dulu" Ucap anita dengan memeluk asih

"Yiya gak mau jauh dari bi asih mama" Ucap zia dengan suara cedalnya dan mata yang ber air

"Zia gk boleh nakal zia dengerin bunda zia bakal bisa ketemu lagi sama bi asih kalau udah besar" Ucap anita menenangkan

"Buk saya mau ikut ibuk aja buat jagain non zia" Ucap asih dengan sedih

"Jangan bi kalau bibi ikut saya, saya gk bisa kasih gaji bibi banyak seperti gaji bibi di sini"

"Saya ga pa_pa gk di gaji asalkan sama ibuk dan non zia"

Anita hanya tersenyum dan mengangguk

JAZIYA (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang