21

2.1K 86 0
                                    

💕happy reading💕

Jangan lupa vote dan comment, tandai yang typo juga ya❤

Kelima lelaki yang memiliki pahatan sempurna bak dewa yunani memang hari ini memutuskan untuk bolos sekolah karena menjaga danil yang masih terbaring lemas di atas bangkar

"Gimana kalau kita gantian jaganya? , kita juga harus handle anak anak yang lain" Ucap arden

"Gue rasa lebih baik gitu, mama lo sama adek lo juga di rumah cuma berdua kan bokap lo lagi di luar kota" Sahut ojan pada atlaka

Sarkan dan atlaka tetap diam tanpa mengalihkan pandangan dari danil "kan lo bikin strategi buat hancurin cesar" Perintah atlaka pada sarkan

"Nanti setelah selesai beres beres kita balik lagi kesini"

Ojan mengeluarkan benda berbentuk persegi panjang untuk menghubungi seseorang "hallo, gue sama yang lain mau pulang dulu lo gantian jagain danil sama bawa anggota"

Kelimanya berdiri akan berjalan untuk pergi, namun ke enam gadis dari arah berlawanan berlari menuju ruang UGD. Dapat mereka lihat salah satu dari mereka meneteskan air mata sangat deras. Terlihat dari wajahnya jika gadis itu sangat terpukul "gimana keadaan hiks da hiks Nil" Tanya tiara pada arden

Arden hanya diam, beralih tiara bertanya pada atlaka "gi hiks mana ja hiks wab gu hiks e?"

"Dia koma, dan dokter gak bisa jamin kalau sudah berbulan bulan danil koma akan baik baik aja" Bukan atlaka atau arden yang menjawab melainkan ojan

Jazy maju selangkah untuk menggapai tubuh tiara yang lemas dan akan tumbang "udah ya tenangin diri lo, do'a in aja yang terbaik buat danil" Pergerakan jazy sedari tadi tak pernah luput dari penglihatan atla. Jazy yang merasa di awasi oleh lelaki itu balik menatapnya dan mendelik tajam

"Ikut gue" Ucapnya

"Lo gak lihat gue lagi ngapain"

"Mit gantiin jazy" Perintah atlaka kepada mitha untuk menggantikan bahu jazy yang di tumpangi oleh mitha

Atlaka mengenggam tangan mungil jazy yang terlihat pas dalam genggaman tangannya kemudian menariknya untuk menjauh dari yang lain

"Ngapain? " Tanya atla

Jazy mengerutkan keningnya tak paham apa yang di ucapkan atla "ngomong apa sih?"

"Ngapain kemarin ikut berantem?" Ucap atla dengan wajah tetap dingin

"Awalnya gak pengen ikut, tapi gue lihat temen lo mau di tusuk ya gue bantu lah, yakali tau gituan gue biarin" Jelas jazy enggan menatap netra biru atlaka

"Gue cukup surprise sih soal lo jago berantem"

"Kalau adaa yang ngajak ngomong itu hargai yang lagi ngomong, emang ada yang lebih menarik dari pada gue sampai lo ngacuhin gue!" Lanjut atla Jazy membranikan netranya menatap netra milik atla, dan ini sungguh tidak baik bagi kesehatan jantungnya. Untung ia tidak memiliki riwayat penyakit jantung

"Ada! Sepatu gue lebih menarik dari pada lo" Atlaka tetap menatap jazy tanpa mau mengalihkan ke berbagai arah. Mungkin mulai sekarang jaziya akan menjadi objek yang menarik bagi atlaka

Bukkk "ngapain lihat lihat"

"Awww" Ringis atlaka karena gebukan pelan dari jazy pada lengannya

"Eh lo gak papa?" Reflek jazy memegang lengan atlaka

Atlaka menggeleng pelan berusaha meyakinkan jazy "luka dikit doang"

"Sini gue lihat, lepas dulu jaket lo" Perintah jazy

Atlaka melepas jaketnya dan benar darah yang nembus pada kaos putih yang ia kenakan terlihat jelas

"Udah di obatin?" Tanya jazy menatap atlaka

"Belum"

"Belum? Goblok, bentar" Ucap jazy kemudian pergi

Atlaka menatap kepergian jazy. Baru kali ini ada yang berani terang terangan mengatai leader fuerza, sahabatnya sendiri aja gak ada yang berani. Nah ini seorang cewek "gue akan bikin lo tertarik sama gue" Gumamnya pelan

Tak lama setelah itu jazy kembali membawa kotak p3k, ia menyodorkan pada atlaka "nih obatin gih"

"Gimana gue ngobatinnya markonah tangan gue sakit" Ucap atlaka geram pada gadis di hadapannya

"Nama gue jaziya kalo lupa, Pakek tangan satunya lagi kan masih bisa" Jutek jazy

"Ya gue mana tau pas lukanya di mana jazy"

Jazy membuka p3k dan meneteskan obat merah ke atas kapas "gak usah natap gue gitu, tau gue cantik" Ucap jazy dengan menekan nekan pelan lukanya

"Awww, pelan pelan njir, sengaja ya lo bikin gue sakit" Ucap atlaka

"Hillih katanya ketua geng, cuma gini doang ngrengek, ketua apaan lo" Cibir jaziya yang tetap mengobati

Atlaka menatap jaziya "belum tau aja lo kalau gue udah turun ke jalan"

Jazy berhenti dan menatap atlaka "nyenyenye, sakit aja lo masih nyeselin!" Cetus jazy kemudian merapikan kotak p3k

Hai Hai gimana sama cerita aku comment dong kasih semangat aku

JAZIYA (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang