💕happy reading 💕
"Mau apa?" Tanya jaziya yang malas meladeni atlaka
"Duduk dulu pacarrr" Ucap atlaka
"Ga usah, makasih! Cepetan mau ngapain?" Ketus jaziya
"Sar lo geser, pacar gue mau duduk!" Pinta atlaka
Jaziya melotot memandang atlaka, selalu ngungkapin pacar, siapa sih yang mau jadi pacar dia? Geer banget
"Gak usah geser kan, gue gak duduk kok" Tolak jaziya deng senyum ramah berbeda jika dengan atlaka
Tiba tiba gerakan tarikan dari atlaka untuk jaziya berhasil membuat jaziya duduk di samping atlaka
"Duduk, jangan bantah, temenin gue makan!" Ucap atlaka dengan tatapan tajam, yang membuat jaziya diam tak berkutik
"Yang lain gak mau duduk nih?" Ucap ojan pada ke empat teman jaziya yang terlihat bingung
"Makanya yang peka, kasih tempat gitu!" Ketus rani. Setelah semua duduk dan menyantap makanan masing masing. Lagi lagi atlaka membuat jaziya kesal
"Uhukkk_uhukkk, air mana air" Ucap atlaka, baben langsung menyodorkan es kepada atlaka. Sementara jaziya hanya sibuk memainkan ponselnya dengan sesekali tersenyum menatap ponselnya
"Zy, pacar lo keselek tuh, kasih perhatian gitu!" Ucap lirih mitha
Jaziya tetap tidak memperdulikan sekitar. Hingga tiba tiba sebuah tangan mengambil alih ponselnya
"Eh apaan ni?" Tanya jaziya sewot
"Serus banget, lagi senyum ke siapa sih, ada banget ya di handphone lo yang lebih penting dari keselkan gue tadi!" Ucap panjang atlaka untuk pertama kalinya kepada seorang perempuan terkecuali bundanya ya!
"Jelas lah ada!" Jawab jaziya tetap sewot
"Udah siniin" Lagi lagi atlaka menjauhkan ponsel jaziya
Sementara temannya hanya diam memperhatikan keduanya melakukan keuwuwuwuan
"Ran, kita dulu kayak gitu kan" Kode baben pelan pada Rani yang tentunya hanya mendapat lirikan maut dari sang empu
"Udah basi!"
"Huwawawaa pffttt" Tawa ojan dan arden bersamaan
"Basi man basi, dasar ngarep terus sama mantan, gamon lo?" Ejek mitha
"Siapa suruh mainin perasaan cewek babik" Sahut jani
"Kalau gue gak pernah main main kayak ojan!" Kode arden pada jani. Jani hanya menatap dingin arden tak berniat membalas ucapannya
Klintinggg
"Tuh siniin ada pesan masuk!" Alih alih memberikan atlaka malah dengan usilnya membuka pesan masuk itu dari siapa? Penasaran lah kok bisa sampek sampek orang itu bisa membuat jaziya tertawa senang
"Lo suka gallen?" Pertanyaan bodoh yang atlaka ucapkan, ingin rasanya atlaka hilang dari hadapan jaziya sekarang juga. Semua reaksi teman atlaka dan jaziya menatap keduanya
"Apa pentingnya sama lo?, sini!" Balas jaziya dengan menyahut ponselnya, kemudian beranjak pergi. Namun genggaman tangan atlaka menghentikan langkahnya
"Jawab dulu!"
"Harus banget gue jawab, pertanyaan yang gak penting itu!"
Entah atlaka akan membawanya kemana, yang pasti sekarang jaziya hanya pasrah. Karena melawanpun percuma tenaga jaziya akan kalah dengan tenaga atlaka
Gudang kosong lah sekarang mereka berada. Atlaka terus berjalan mendekat je jaziya begitupun dengan jaziya yang terus berjalan mundur hingga ia membentur tembok di belakang tubuhnya. Sepertinya jantung jaziya tidak baik baik saja semakin dekat wajah atlaka hingga henbusan lembut milik atlaka membawa desiran aneh pada tubuh jaziya
"Gue gak suka lo senyum kayak gitu ke gallen!" Ucap atlaka membuyarkan pikiran jaziya
"A_pa terserah gue lah mau senyum ke siapa, apa hak lo?"
"Lo sekarang pacar gue, kalau sampai lo brani macam macam sama gue, lo tau akibatnya njir!" Ancam atlaka dengan sorot mata tajam menembus manik coklat jaziya
Jaziya menatap heran atlaka, seenaknya banget ngatur ngatur gue, emang apa hubungannya sama dia?
"Ema_
Cup
Gimana masih setia buat nungguin up aku kan, jangan bosen ya🥰
Tinggalin vote dan comment dong biar akunya semangat buat lanjutin❤🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
JAZIYA (On Going)
Ficção AdolescenteBukan menceritakan tentang gadis lemah ataupun kuat, tapi menceritakan seorang gadis yang dapat rapuh dan kuat dengan bersamaan. Kisah seorang gadis yang akan tetap kuat meski di balik itu ada kata kata lelah setiap tindakannya. Keadaan yang mengaja...