34

1.7K 71 0
                                    

💕happy reading💕

Gadis cantik nan mungil yang sedang berjalan untuk kembali ke temannya setelah membeli obat luka dan kassa untuk lukanya, tidak sengaja pandangannya menangkap sesosok lelaki jangkung yang tengah duduk di bawah pohon yang berada di taman rumah sakit dengan rambut yang acak acakan dan kedaan yang sangat kacau. Egonya menginginkan ia acuh namun lain dengan hati kecilnya yang bergerak seakan menyuruh ia untuk menghampiri lelaki itu. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk mengikuti hatinya. Jaziya melangkah menghampiri lelaki itu. Oh iya tadi saat berantem jaziya terluka sedikit pada bagian keningnya

☃☃☃

Dugh

Dugh

Dugh

"Kenapa lo begitu cepat ninggalin gue dan yang lain Nil, kenapa bangsat?" Ucapnya dengan merosotkan dirinya pada pohon besar di belakangnya

Lelaki itu mengenggam erat telapak tangannya yang berdarah dan menyorot tajam ke depan "gue bakal balas apa yang mereka buat sma lo" Gerutunya pelan

"Ehem" Deheman jaziya belum mengalihkan perhatian lelaki itu

"Jangan sedih, entar kasihan danilnya" Ucap jaziya yang sudah berdiri di sampingnya

Atlaka mengalihkan perhatiannya pada jazy "kenapa?"

Jazy mengerutkan keningnya bingung "gue tau lo sedih, tapi jangan terlalu di sedihin takutnya danil gak tenang" Tutur jazy

Atlaka tetap menatap jaziya dengan sebelah alisnya terangkat. Sepertinya gadis itu tidak memahami ucapan atlaka "Kenapa kening?"

"Ga pa pa" Jazy menyodorkan obat yang ia beli tadi dengan ragu

"Duduk"

"Ga_

"Duduk, ga ada penolakan" Potong atla cepat

"Gak, maksa banget sih, ini buat ngobatin luka di tangan lo" Jelas jazy dengan menaruh obat itu di samping atla, namun lengan jazy di tarik atla hingga gadis itu terduduk di sampingnya

"Udah maafin gue?" Tanya atla dengan menatap jazy, sedangkan jazy yang di tatap hanya diam enggan menatap atlaka

"Siapa bilang!" Cetus jaziya dan akan beranjak dari tempat

"Lo khawatir kan sama gue?"

"Gak usah geer gue tadi kebetulan lewat aja terus gue lihat lo"

Atlaka hanya mengangguk berusaha percaya. Atlaka menuangkan obat merah pada kassa yang di bawa jazy tadi, kemudian mengobatkan pada luka jazy yang di kening

"Eh apaan?" Tanya jazy berusaha menghindari atlaka

"Ngobatin lo"

"Gak usah! Bisa sendiri"

"Gimana caranya lo aja gk bisa lihat di mana luka lo"

"Gak! Gue bisa sendiri"

"Gak usah ngeyel" Akhirnya jaziya diam memperhatikan setiap inci pahatan sempurna ciptaan Tuhan dari dekat, sepertinya jika ia terus menerus sedekat ini dengan atla bisa di pastikan ia akan terkena serangan jantung, dan ini tidak baik bagi kesehatan jantungnya

"Tau! Gue ganteng" Ucap atlaka menyebalkan dan itu berhasil membuyarakn lamunan jazy

"Dih geer"

Atlaka menempelkan plester bergambar doraemon pada kening jazy, gadis itu tersenyum pada atlaka, hingga atlaka tertegun dengan senyuman manis gadis itu untuk kesekian kalinya

"Lo ketua geng apaan sih, plesternya doraemon?" Ucap jazy dengan senyum hina

"Cantik, kalau senyum" Ucap atlaka

Jazy kembali dengan wajah datarnya

"Iya tau, lo setiap hari bawa plester?" Tanya jazy berusaha membuat keadaan tak lagi canggung

"Iya, di suruh arka, katanya buat jaga jaga kalau ada sesuatu yang gak di inginkan terjadi" Jelasnya

"Siniin tangan lo" Ucap jazy

"Ngapain?"

"Di obatin biar gk infeksi" Dengan senang hati atlaka menyodorkan tangannya pada jazy dengan tersenyum

"Gak usah seneng! Gue cuma mau balas jasa lo atas doraemon ini" Ucap jazy

"Gk pa pa, yang penting lo udah perhatian sama gue"

Jaziya memperban luka atlaka dengan kassa "udah, gue pergi dulu"

Jazy beranjak pergi dari tempat meninggalkan atlaka yang masih berdiam di tempat memperhatikan pergerakan gadis itu

"Gue gak bisa ngartiin perasaan gue ke lo" Gumamnya lirih

I love you❤
Tinggalin jejak ya biar aku semangat up nya🥰

JAZIYA (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang