!! WARNING !!
Contain abuse scene (Spanking)
Skip this part if you feel uncomfortable.Happy reading~
✧✧✧
"FELIX!"
"Hm?"
Felix menatap Jessi dengan tenang sambil mengangkat sebelah alisnya. Sementara Jessi semakin kesal dan tangannya bergerak untuk menampar Felix, tapi pergelangan tangan yang kecil itu dengan cepat ditahan oleh Felix. Felix tahu Jessi marah, ia sudah menduga hal ini akan terjadi. Kali ini wajahnya berubah serius, menatap Jessi tajam, tatapannya begitu menusuk sampai Jessi langsung memutuskan kontak mata dengannya.
"What's wrong with you?"
Suara Felix lembut, namun terkesan serius.
"WHAT?! ARE YOU FUCKING KIDDING ME? THE PROBLEM IS YOU!!! WHAT'S WRONG WITH YOU?!"
Jessi meledak, menatap Felix marah, ia benci orang-orang yang sering bertingkah layaknya korban, lalu berpura-pura tidak tahu apa-apa.
"What?"
"SERIOUSLY?? "WHAT" YOU SAYY?!?!?! FELIX, WHAT'S WRONG WITH YOUR FUCKING MIND?! WHERE'S YOUR FUCKING BRAIN?!"
"Honey, i told something about swearing right? it's on our rules. And you'll be punished if you keep doing that."
"I DON'T FUCKING CARE ABOUT RULES RIGHT NOW, I DON'T FUCKING CARE ABOUT THE FUCKING PUNISHMENT. I JUST UPSET BECAUSE YOU'RE SO MEAN TO ME!"
"Why?"
"CAN'T YOU JUST STOP FUCKING PRETEND?! YOU! SUCH A BASTARD!!"
Felix sudah tidak tahan lagi dengan Jessi, ditariknya tangan Jessi ke belakang punggungnya, disatukan dengan tangannya yang lain, lalu ia memasangkan handcuffs disana.
"What?! What do you think you're doing?! you! you can't do this to me! i'm not your fucking slut! can you fuckin' hear me?! you! such a deaf! i said, I'M NOT YOUR FUCKING-"
"STAY STILL, JESSICA!"
Bentakan Felix mampu membuat nyali Jessi menciut seketika. Seumur hidupnya, ia tidak pernah melihat Felix marah, Felix tidak pernah membentaknya, bahkan meninggikan suaranya pun tidak pernah. Jessi hanya bisa diam saat Felix memaksa bagian atas tubuhnya untuk berbaring telungkup di meja makan, sementara kakinya tetap menopang tubuhnya.
"And shut your mouth."
Suara Felix kembali halus seperti biasanya, namun ucapannya kali ini terkesan absolut di telinga Jessi, tapi Jessi masih kesal dengannya, ia tidak akan menuruti Felix lagi.
"I said, i'm-not-your-fucking-"
PLAKK!!
"Akhh!! it.. hurts!!!"
Ya, tangan Felix menampar bokong Jessi, keras. Membuat bokongnya langsung memerah. Jessi terkejut bukan main, ia tidak pernah menyangka Felix akan menampar bokongnya, ia tidak pernah menyangka Felix yang selalu lembut dan romantis akan bertindak seperti ini padanya.
"Felix! lo udah gila ya?! yang bener aja-"
"I said, shut. up."
Felix menampar bokong Jessi lagi, lebih keras. Mata jessi sudah berkaca-kaca saat itu, ia tidak pernah merasakan sakit seperti ini, orang tuanya selalu memanjakannya karena Jessi merupakan anak satu-satunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dominant
Любовные романы⚠️ALERT!!!⚠️ 18+ 21+ Kisah cinta Jessi berakhir bahagia, ia sudah berpacaran dengan Felix sejak berada di bangku SMA. Setelah melewati berbagai cobaan, mereka berhasil menikah. Jessi bersyukur kisah cintanya tidak rumit, tidak ada siapapun yang beru...