Dua minggu telah berlalu. Usia kandungan Jessi kali ini tepat satu bulan. Felix memutuskan untuk tetap berada di Turki karena takut Jessi kenapa-napa dalam perjalanan menuju Indonesia.
Hari ini, mereka baru saja pulang dari rumah sakit untuk memeriksakan kandungan. Felix duduk di sofa, sementara Jessi segera menuju meja makan. Akhir-akhir ini, ia sering merasa lapar.
"Kita gak jadi ke Hawai Lix?"
"Gak. Kita disini dulu sampe lo kuat buat pulang."
"Gue kuat kok! tapi gak mau pulang, maunya ke Hawai"
"Jangan mulai. Gue gak mau anak kita kenapa-napa"
"Anyway, kemarin gue beli beberapa baju longgar sama vitamin, lo harus minum tiap hari, gue beli susu juga buat lo, pokoknya lo harus benar-benar jaga kesehatan lo dan kita bakal kontrol kandungan lo tiap bulan. Dan yang paling penting, lo harus banyak istirahat, gue gak mau lo sakit."
"Iya sayangggg"
"Eh Lix"
"Apa?"
"Kalo kita disini lama-lama emang gapapa?"
"Gapapa apanya?"
"Kerjaan lo, emang gapapa ditinggal berbulan-bulan?"
"Gapapa. Semua kerjaan di handle asisten gue. Kalo ada klien penting, gue bisa virtual meeting."
Jessi mengangguk-angguk sambil melanjutkan makan siangnya. Setelah selesai, ia menyusul Felix, duduk di sebelahnya sambil bersandar pada Felix yang sedang sibuk dengan laptopnya.
Merasa bosan, Jessi mencium pipi Felix, menyingkirkan laptop di pangkuannya dan kemudian duduk disana, menghadap wajahnya. Tiba-tiba, keinginan aneh memenuhi dirinya.
"Lix.."
"Hm?"
"Gue.. boleh.."
Jessi ragu untuk melanjutkan kata-katanya, namun Felix tetap menanti dengan alis terangkat.
"Boleh.. ngiket lo gak?"
Kali ini, Felix lah yang membelalakkan matanya. Ia terkejut bukan main.
"Nggak."
"Ah Felix.. ini Vincent yang mauu"
Felix menghela napas sambil memejamkan matanya, lalu kembali menatap Jessi.
"Yaudah, mau pake apa? gue udah beli rope, handcuffs, chain, dasi, pita, ambil aja di lemari.
"Yeayyy!!!"
Jessi segera berjalan menuju lemari di samping ranjang, mengambil pita hitam panjang, lalu kembali ke pangkuan Felix.
Awalnya ia merasa bingung, kemudian tangannya mulai bergerak menyatukan kedua pergelangan tangan Felix dengan pita itu.
Jessi menatap Felix heran saat mendengarnya terkekeh. Apa ada yang salah dengannya?
"Astaga Jess.. kalo ngiketnya begini mah, ayam juga langsung lepas, ahaha"
"Berisikkk!!! gue iket mati tau rasa lo!"
"Coba aja."
Merasa ditantang, Jessi langsung mengikat mati pita itu, namun Felix dapat melepaskan diri, menarik kedua tangannya dan membuat pita itu putus.
"See?"
Felix meraih kedua tangan Jessi, mengambil salah satu pita yang sudah terbagi menjadi dua.
"Sini, gue ajarin cara ngiket yang bener."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dominant
Romance⚠️ALERT!!!⚠️ 18+ 21+ Kisah cinta Jessi berakhir bahagia, ia sudah berpacaran dengan Felix sejak berada di bangku SMA. Setelah melewati berbagai cobaan, mereka berhasil menikah. Jessi bersyukur kisah cintanya tidak rumit, tidak ada siapapun yang beru...