Dominant

THIRTY NINE ✧ UNDER THE STARS

__________________

Now Playing :
Meant to Be - Bebe Rexha
__________________

"Liat deh Jess, langitnya bagus banget."

Jessi segera mendongak keatas, melihat langit yang dihiasi cahaya bulan dan bintang-bintang. Indah, ia sampai lupa kapan terakhir kali ia menatap bintang.

Lagu yang sedang berputar membuatnya lebih menikmati suasana, Jessi memejamkan matanya, menarik napas dalam-dalam, lalu menghembuskannya perlahan, ingin menikmati waktu ini. Ia kembali membuka matanya, lalu menatap Felix sambil menyanyikan potongan lagu itu,

"I don't meant to be so uptight,"
"But my heart's been hurt a couple time,"
"By a couple of guys that didn't treat me right, ain't gonna lie, ain't gonna lie~"

Jessi masih menatap Felix, liriknya benar-benar menggambarkan apa yang ada di hatinya. Dan Felix tahu itu.

"Cause i'm tired of the fake love, show me what you're made of,"
"Boy make me believe~"

Jessi masih menatap Felix, seakan berbicara dengan pria dihadapannya.

"Oh, hold up girl don't you know you're beautiful?"
"And it's easy to see."

Suara Felix mengalun dengan indah, pria itu memang sangat pandai bernyanyi, sayangnya Felix jarang sekali bernyanyi, entah apa alasannya.

"If it's meant to be, it'll be, it'll be, baby just let it be~"
"If it's meant to be, it'll be, it'll be, baby just let it be~"
"So won't you ride with me, ride with me"
"See where this thing goes~"

Mereka bernyanyi bersama, menikmati masa-masa indah itu, melupakan segala permasalahan, mengabaikan semua beban. Jessi merasa hidupnya sangat sempurna saat ini, ingin rasanya ia menghentikan waktu.

Felix berbaring, membuatnya lebih mudah memandang bintang-bintang di langit, Jessi melakukan hal sama. Lalu mereka kembali bernyanyi bersama sampai lagu berganti.

___________________

Now Playing :
Earned It - The Weeknd
__________________

Felix memejamkan mata, mendengarkan alunan musik dengan tenang. Jessi mendekatkan tubuhnya, memeluk Felix karena merasakan dinginnya angin malam.

Entah iblis apa yang merasukinya, tiba-tiba Felix merasakan dorongan kuat dalam dirinya untuk bercinta dengan Jessi, saat ini, disini.

Tanpa Jessi sadari, Felix sudah berada di atasnya, mengurungnya dalam kukungan, memegang kedua tangannya diatas kepala. Jessi tidak berkata apapun, ia hanya menatap Felix penuh makna.

Dengan rakus, bibir Felix mulai bergerak menjelajahi wajahnya, ia memberikan kecupan dimana-mana, bibir, mata, hidung, dahi, bahkan telinga, tiap jengkal wajah Jessi dijajah oleh bibir Felix. Jessi dapat merasakan Felix begitu bersemangat kali ini, jauh lebih agresif dari biasanya, entah apa penyebabnya.

"Mmhh"

Desahan Jessi lolos saat lidah Felix memasuki mulutnya, saling beradu dengan lidahnya, sementara bibirnya seakan menghisap kuat bibir bawah Jessi, membuat bibir itu memerah. Tangan Felix dengan lincah melepas sweater yang dikenakan Jessi.

"Ngh!"

Jessi tersentak saat merasakan gigitan di bibirnya, membuat kedua tangannya berusaha melepaskan diri dari genggaman erat Felix, namun genggaman itu justru semakin erat menarik tangan Jessi keatas kepalanya.