SIXTY ✧ CHASING

11.4K 459 39
                                    

Felix menyeringai sambil menyalin nomor telepon baru Jessi dari ponsel babysitter nya itu.

"Kamu ingat kan peringatan saya waktu itu?"

"I-iya tuan.."

"Kamu saya pecat."

Perempuan itu menatap Felix tidak percaya, ia tahu Felix tidak main main dengan ancamannya, tapi ia tidak mengira Felix akan memecatnya saat ini juga.

"T-tapi.. Vincent bagaimana tuan?"

"Saya udah hire orang lain. Kamu bisa pulang sekarang."

Setelah mengatakannya, Felix kembali beranjak ke kamar, meninggalkan babysitter yang masih menganga itu sendirian di ruang tamu yang megah.

Felix menelpon nomor baru Jessi, tapi masih tidak diangkat. Apa Jessi sengaja?

"Ck, Fuck it!"

Rahang Felix mengeras, lalu segera menelpon salah satu anak buahnya di kantor, lebih tepatnya, salah satu mata-matanya.

"Halo?"

"Halo tuan?"

"Saya kirim nomor telepon ke kamu. Saya mau kamu lacak lokasi nomor itu."

"Baik tuan."

"..."

Suara keyboard terdengar oleh Felix, pria suruhannya langsung mengerjakan apa yang ia minta.

"Ketemu?"

"Iya tuan"

"Dimana? masih di daerah Jakarta?"

"Iya tuan, tidak jauh dari rumah."

"Bagus, kirim lokasi tepatnya ke saya."

"Tapi lokasi nya sedang tidak statik tuan, kemungkinan sedang menuju suatu tempat."

"Kirim lokasinya."

"Baik tuan.."

Setelah menutup telepon, Felix mendapat pesan dari orang tersebut. Ia mengirimkan lokasi Jessi, Felix menyeringai saat melihat jaraknya tidak sampai empat puluh kilometer. Felix masih bisa mengejarnya dengan cepat.

✧✧✧

"Crossed my heart and hope to die~"
"I don't need another guy~"
"To fight my battles, to overshadow me~"

Dalam perjalanan menuju apartmentnya, Jessi memutar lagu dengan volume maximum, sambil menikmati night right itu.

"Don't you know im dangerous~"
"Fire burning in my blood,"
"I got this handled,"
"I don't need rescuing~"

Ponselnya berdering berkali-kali, tapi Jessi sama sekali tidak mendengarnya, musik yang diputarnya terlalu kencang.

"You can call me a princess all your life~"
"Cause you love to keep me helpless by your side~"
"But it ain't what I want, I'ma show you, I'ma show you,"

"How to treat me like a queen~"

"Yeah yeah yeah yeah, yeah yeah yeah yeah yeah~"

Jessi bernyanyi seakan sedang clubbing, tapi ia menyukai hal itu, tak perduli orang akan menganggapnya bagaimana. Hal ini mengingatkannya akan masa-masa SMA, dimana ia masih sering menghabiskan waktu sendiri tanpa merasa kesepian sedikitpun.

DominantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang