⚠️ALERT!!!⚠️
18+
21+
Kisah cinta Jessi berakhir bahagia, ia sudah berpacaran dengan Felix sejak berada di bangku SMA. Setelah melewati berbagai cobaan, mereka berhasil menikah. Jessi bersyukur kisah cintanya tidak rumit, tidak ada siapapun yang beru...
Tangan Jessi gemetar saat memakaikan dasi hitam pada kerah kemeja Felix, ia menggigit bibir bawahnya sambil memejamkan mata saat otaknya merekam ulang kejadian "bondage" yang dialaminya.
Dengan lembut, tangan Felix meraih punggung tangan Jessi yang gemetar, lalu menyingkirkannya dari sana.
"I know you're excited, but not now sweetheart. Just wait a little longer."
Jessi langsung berdecak sembari memukul pelan dada Felix, tentu saja ia kesal setiap kali Felix meledeknya dengan dirty talk seperti itu.
"Udah mau berangkat?" tanya Jessi saat melihat Felix meraih kunci mobilnya.
"Iya."
"Gak sarapan dulu?"
"Gak, gue ada meeting pagi. Takut telat."
"Yaudah, be careful."
Felix hanya mengangguk, lalu mengusap puncak kepala Jessi, kemudian mengangkat dagunya, menatap Jessi tajam.
"Jangan nakal," tegas Felix yang mampu membuat Jessi membatu.
"Cuma karna gue gak ada, bukan berarti lo bisa bebas ngapain aja. Paham?" Jessi hanya mengangguk menanggapi ucapan serius Felix. Hal itu membuat Felix agak geram sehingga mencubit puting payudara Jessi cukup kuat, mampu membuat istrinya meringis.
"Sshh akh! sakit!"
"Makanya.." "Kalo orang nanya, jawab pake mulut."
"Iyaaa, Felix. Paham."
"If you do it again next time, i'll give you punishment."
"I won't."
"Good."
Setelah mobil sport Felix mulai melesat ke jalan raya, Jessi segera bergegas untuk mandi. Hari ini hari pertamanya kembali bekerja, ia memilih outfit yang nyaman dipakai. Mini dress hitam tipis yang terkesan simple namun elegan sangat cocok di tubuhnya yang molek.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Selesai memoleskan lipstick berwarna nude di bibirnya, Jessi melangkah dengan anggun keluar rumah, memasuki mobilnya dan mulai berjalan menelusuri kota.
Ia tidak perduli apa yang Felix katakan. Ia memang selalu seperti itu, gadis individualis yang tidak mementingkan apapun selain kebebasan dirinya.
✧✧✧
Pukul 17:00, Jessi memutuskan untuk pulang lebih awal. Seharusnya ia masih bekerja sampai dua jam ke depan, tapi ia ingin pulang lebih dulu dari Felix. Ia tidak mau Felix mulai curiga terhadapnya.
