"Sakit?"
Jessi menatap marah Felix, lalu berdecak.
"Sakit banget lah gila! lo yang bener aja Lix.."
Felix hanya terkekeh sambil mengacak-acak rambut Jessi yang sedang duduk bersila di kasurnya, bokongnya masih terasa panas, tapi ia berusaha untuk mengabaikannya.
"That's what gonna happen if you broke the rules~"
Jessi diam saja, hanya menghembuskan nafas gusar.
"Now.. do you want to keep swearing like that?"
"No.."
"Good girl~"
"But.."
Felix mendekat kearah Jessi, menatap wajahnya tajam, lalu menyentuh kening Jessi dengan punggung tangannya, menelusuri wajah cantik itu dari kening sampai ke rahang, tapi hal itu malah membuat Jessi merinding.
"I'm not done yet, sweetie."
Jessi terkejut, seketika itu juga emosi langsung menguasai dirinya. Ya, ia lemah dalam mengontrol emosi, ia mudah sekali marah. Tangannya menepis lengan Felix dengan kasar, matanya menatap Felix marah, rahangnya mengeras, raut wajahnya menunjukkan kekesalan, mulutnya mulai terbuka, siap untuk melontarkan kata-kata kemarahannya.
"WHAT?! YOU SAID YOU'RE NOT DONE YET?! WHAT THE F–"
Jessi langsung berhenti saat melihat Felix melipat tangannya di depan dada, memiringkan kepalanya sedikit sambil melayangkan tatapan tajam pada Jessi, sementara bibirnya membentuk seringaian, menantikan Jessi untuk melanjutkan kata-katanya. Nyali Jessi ciut seketika, ia memutuskan kontak mata dengan Felix sambil menelan ludahnya lamat-lamat.
"Mau ngomong apa? lanjutin."
Felix masih menatapnya tajam, matanya tak berpaling sedikitpun, bahkan mengedip pun tidak, membuat Jessi semakin salah tingkah, menggerakan kepalanya kesana kemari supaya lepas dari tatapan Felix, tapi mata tajam itu terus mengikuti pergerakannya, jadi percuma saja.
"S-sorry.. i.. i didn't meant to."
Felix hanya terkekeh, lalu duduk di samping Jessi, membelai surai coklatnya, lagi-lagi bulu kuduk Jessi meremang, merinding setiap kali Felix menyentuhnya.
"I just.. i was upset because you said you're not done, i don't think i do anything wrong.."
"Ahaha, are you sure?"
"Yeah.."
Jessi memutar otaknya lagi, memutar ulang kejadian kejadian sebelumnya, salah apalagi ia?
Felix mendesah, ia lelah sekali menghadapi Jessi, ia lelah harus menjelaskan semuanya, ia lelah harus berkali-kali mengulangi perkataannya. Sikap kekanak-kanakan Jessi benar-benar menguji kesabarannya.
"Jess, just so you know, kalo gue jahat.."
"You'll be punished right now because you don't know your fault."
"But i know it's hard for you. You're not into this, you can't handle it anymore, so i'll just let it go."
Felix mencengkram rahang Jessi, wajahnya serius, menatap Jessi tajam, ia mendekatkan wajahnya tepat di depan wajah Jessi, membuat Jessi menahan napasnya.
"Next time, make sure you know your fault sweetheart, cause i will be more aggressive with you."
Jessi menelan ludahnya lamat-lamat mendengar ancaman Felix, setelah itu Felix berdiri, wajahnya kembali ceria seakan tidak terjadi apa-apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dominant
Romance⚠️ALERT!!!⚠️ 18+ 21+ Kisah cinta Jessi berakhir bahagia, ia sudah berpacaran dengan Felix sejak berada di bangku SMA. Setelah melewati berbagai cobaan, mereka berhasil menikah. Jessi bersyukur kisah cintanya tidak rumit, tidak ada siapapun yang beru...