22

96 6 4
                                    

Nesya menangis haru ketika mendapat kejutan ulang tahun dari kedua sahabatnya. Dia tidak menyangka ternyata kedua sahabatnya masih ingat dengan ulang tahunnya. Melihat Nesya meneteskan air mata kedua sahabatnya langsung memeluk Nesya dan menenangkannya dalam pelukan mereka.

"Sya udah lo jangan sedih dong! ini kan hari bahagia lo. Masak lo mau nangis di hari bahagia lo ini?" ucap Nayra sambil mengusap air mata yang mengalir di pipinya Nesya.

"Guys makasih ya, gue pikir kalian berdua itu lupa sama ulang tahun gue."

"Nggak mungkin Sya kita berdua lupa sama ulang tahun lo. Justru kita berdua memang sengaja mau ngasih kejutan ini buat lo." jelas Milly, hingga membuat Nesya semakin merasa terharu.

"Makasih ya guys kalian berdua itu memang sahabat gue yang paling baik dan paling ngertiin gue. Jujur gue seneng banget dapat surprise dari kalian, sekali lagi makasih ya guys." ucap Nesya sembari kembali memeluk kedua sahabatnya itu.

Di sisi lain Aska terus memberi kode pada Milly dan Nayra agar mereka berdua segera membantu Aska untuk mendapatkan maaf dari Nesya. Nayra pun memberi kode pada Aska agar bersabar sebentar, kerena Nayra dan Milly juga sedang berusaha membantu Aska mendapatkan maaf dari Nesya. Setelah saling melepaskan pelukan Nayra kembali bicara dengan Nesya.

"Sya ada satu hal yang harus lo ketahui,"

"Maksud lo Ra?"

"Gini Sya sebenarnya ide kita bikin kejutan ini, itu dari Aska. Aska yang udah nyiapin ini semua buat lo, kalau lo nggak percaya tanya aja sama Milly."

"Iya Sya, apa yang dibilang Nayra itu benar. Aska yang udah nyiapin ini semua buat lo, dia benar-benar tulus ingin minta maaf sama lo. Jadi please maafin dia ya?"

Nesya yang sedari tadi mengabaikan keberadaan Aska, seketika menoleh dan menatap Aska teduh. Nesya merasa bersalah karena dari tadi dia sama sekali tidak memperdulikan Aska yang sampai saat ini masih tak beranjak dari tempat awalnya berdiri.

Perlahan Nesya melangkah menghampiri Aska. "Jadi semua ini ide lo?" tanya Nesya pada Aska.

"Iya Sya, ini semua memang ide aku, maaf ya kalau aku sudah lancang mendekorasi rumah kamu tanpa sepengetahuan kamu. Aku ngerencanain ini semua agar aku bisa dapat maaf dari kamu." kata Aska datar.

Nesya mengulum senyuman sembari sedikit menganggukkan kepalanya setelah mendengar penjelasan dari Aska. "Makasih ya Ka, sebenarnya gue udah maafin lo kok. Jadi lo nggak perlu ngerasa bersalah lagi."

"Serius kamu udah maafin aku?"

"Ya, gue udah maafin lo Aska."

"Yes!! makasih ya Sya." kata Aska sembari menggenggam kedua tangan Nesya dengan erat.

Milly dan Nayra merasa lega melihat Aska dan Nesya sudah berbaikan. "Nah gitu dong baikan kita berdua kan senang lihatnya, iya kan Ly?"

"Iya." kata Milly sembari menganggukkan kepalanya.

Aska dan Nesya pun tersipu malu saat Milly dan Nayra mulai menggoda mereka berdua. "Sya aku minta maaf ya? tanpa ijin dari kamu, aku bikin acara seperti ini di rumah kamu."

"Nggak apa-apa Ka, kebetulan Papi gue lagi nggak ada di rumah, jadi lo nggak usah khawatir."

"Memangnya Papi kamu lagi pergi ke mana Sya?"

"Biasa Ka, Papi gue lagi sibuk ngurusin bisnisnya di luar kota. Jadi mana mungkin dia ingat sama ulang tahun gue."

"Sudah kamu jangan sedih gitu, sekarang kamu kan nggak sendiri. Lihat di sini udah ada aku, Milly, Nayra dan teman-teman yang lain. Kita semua sayang sama kamu dan aku yakin Papi kamu juga pasti sayang banget sama kamu. Hanya saja saat ini Papi kamu nggak bisa nemenin kamu di sini."

KAMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang