Entah kenapa kali ini Nesya kelihatan begitu panik dan khawatir ketika melihat Aska menyerang Daffin seperti itu. Sebelumnya Nesya tidak pernah peduli Aska mau berbuat apa pada Daffin. Tapi kali ini beda, dia benar-benar merasa khawatir pada Daffin.
"Aska, Daffin cukup!!" teriak Nesya sambil terus berusaha untuk memisahkan mereka berdua.
Setelah mendengar teriakan Nesya, Aska dan Daffin pun saling menjauh.
"Aska lo bisa nggak kendaliin emosi lo itu!?"
"Kenapa kamu jadi nyalahin aku Sya!? dia yang mulai duluan, dia ngata-ngatain aku nggak punya otak gimana aku nggak marah!!"
"Oke! sekarang gue minta kalian berdua tenangin dulu diri kalian. Kalau sampai kalian berdua berantem lagi gue bakalan laporin kalian berdua ke Pak Bagas."
Mendengar ancaman dari Nesya, Daffin dan Aska pun berusaha untuk menenangkan diri mereka. Aska tidak mau kejadian ini diketahui oleh Pak Bagas. Karena itu dia mencoba untuk meredam emosinya
***
Nesya mengatur nafasnya sejenak, setelah tadi cukup tegang menyaksikan perdebatan yang tidak ada ujungnya. Ketika Nesya melihat emosi Aska sedikit mereda, dia pun kembali bicara dengan Aska.
"Aska, tolong percaya sama gue. Gue sama si cupu nggak ada hubungan apa-apa!! lo cuma salah paham."
"Sya kamu nggak usah ngelak deh!! aku bisa lihat sikap kamu akhir-akhir ini berubah. Kamu itu kayak ngejauh dari aku, sepertinya kamu udah mulai suka ya sama si cupu ini?"
Nesya diam sejenak, dia juga tidak mengerti kenapa akhir-akhir ini dia bisa bersikap baik pada Daffin. "Apa iya gue mulai suka sama si cupu? nggak, itu nggak mungkin. Gue nggak mungkin suka sama si cupu." gumam Nesya dalam hati.
"Aska lo harus percaya sama Nesya, gue sama dia memang nggak ada hubungan apa-apa." Daffin memcoba membantu Nesya untuk meluruskan kesalahpahaman yang terjadi.
"Kalau lo memang nggak ada hubungan apa-apa sama Nesya, terus tadi maksud lo apa ngasih Nesya seragam olahraga milik lo itu?"
Daffin dan Nesya saling lihat satu sama lain, mereka berdua cukup terkejut dan tidak menyangka Aska mengetahui tentang hal itu.
"Lo tahu dari mana si cupu ngasih seragam ini ke gue?!"
"Aku tahu dari wawan, tadi waktu jam pelajaran olahraga dia ngasih tahu aku, kalau kamu dan si cupu ini sedang berduaan di depan toilet."
"Ohh! jadi karena gue ngasih seragam olahraga ke Nesya lo jadi marah kayak gini!? terus lo nuduh gue sama Nesya ada hubungan? picik banget ya pemikiran lo itu."
"Fin udalah mendingan kita pergi aja dari sini, percuma lo bicara panjang lebar, dia juga nggak bakalan ngerti."
"Nggak Ris. Gue harus ngejelasin ini ke dia, biar dia tahu kebenarannya." Daffin yang berdiri cukup jauh dari Aska kini kembali mendekati Aska.
Nesya langsung menghalangi Daffin ketika Daffin hendak mendekati Aska. "Cupu udah! jangan mulai lagi."
"Kamu tenang aja Sya, aku nggak bakalan ngapa-ngapain pacar kamu kok. Aku cuma mau bicara baik-baik sama dia." kata Daffin sembari menatap Nesya teduh.
"Ya udah lo bicara dari sini aja. Nggak usah maju lagi, gue nggak mau ngelihat kalian berdua saling gelut lagi."
"Oke. Demi kamu, aku akan bicara dari sini."
Aska kembali merasa kesal melihat Daffin menatap Nesya dengan penuh makna di hadapannya. Dia tidak terima kalau Daffin menatap Nesya seperti itu!! andai saja Nesya tidak berdiri di antara mereka berdua, mungkin Aska sudah melayangkan pukulannya ke wajah Daffin.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAMU
Teen FictionKisah Cinta anak remaja yang tak biasa, meskipun dia di benci tapi dia tetap cinta, meski dia sering di sakiti tapi dia tetap bertahan.... Karena dia cinta.