Drrrrrrr!!!
Handphone Haris bergetar ketika Haris hendak masuk ke dalam kelas. Menyadari handphonenya bergetar, Haris pun menghentikan langkahnya dan langsung mengambil handphone miliknya itu dari saku celananya.
Setelah mengambil handphone dari saku celananya, Haris langsung membuka layar handphonenya dan melihat notifikasi yang masuk di handphonenya itu.
"Nada! tumben banget Nada ngirim pesan ke gue? ada apa ya?" kata Haris sembari melihat pesan yang dikirimkan oleh Nada.
Setelah membaca pesan dari Nada, raut wajah Haris yang tadinya datar langsung berubah jadi panik.
"Aska mukulin Daffin di depan toilet sekolah!? ini nggak bisa dibiarin, gue harus segara nolongin Daffin." ucap Haris sembari beranjak pergi ke toilet sekolah.
***
Setelah berhasil membuat Daffin tersungkur ke lantai, Aska tidak juga merasa puas. Dia kembali mendekati Daffin dan menarik kerah kemeja Daffin dengan kasarnya. Saat Aska memperlakukan Daffin sekasar itu, Daffin sama sekali tidak melawan. Dia hanya diam dan merasa heran melihat Aska bersikap seperti itu kepadanya.
"Ayo bangun cupu! buktiin sekarang kalau lo beneran berani ngelawan gue." kata Aska dengan nada tinggi.
"Maksud lo apa sih Ka? kenapa tiba-tiba lo mukulin gue?!" balas Daffin merasa tidak mengerti.
"Lo masih berani nanya kenapa gue mukulin lo!? dasar cowok nggak tau diri."
Bugh!!!
Aska kembali memukul Daffin dengan cukup keras. Namun, pukulannya kali ini tidak mengarah ke wajah Daffin. Aska melayangkan pukulannya itu keperutnya Daffin, hingga membuat Daffin meringis kesakitan.
Setelah memukul perut Daffin dengan cukup keras, Aska tidak juga melepaskannya. Dia semakin mencengkram kerah kemeja Daffin dengan kuat dan menatap Daffin dengan tatapan penuh amarahnya itu.
"Ini akibatnya kalau lo nggak pernah dengerin peringatan gue." ucap Aska sengit.
"Peringatan?" tanya Daffin tidak mengerti.
"Yaaa!! peringatan untuk ngejauhin pacar gue. Kenapa lo nggak pernah dengerin peringatan gue itu."
"Jadi lo mukulin gue kayak gini karena lo cemburu ngelihat gue dekat sama Nesya?!"
"Ya gue cemburu! gue nggak suka ngelihat kedekatan kalian berdua. Apa lagi tadi gue lihat lo meluk Nesya di parkiran sekolah. Maksud lo apa meluk-meluk cewek gue seperti itu!?"
Tidak tega melihat Daffin diperlakukan sekasar itu oleh Aska, Nada yang sedari tadi merasa emosi pun akhirnya memberanikan diri untuk melerai mereka berdua.
"Aska lo apa-apaan sih!? ngapain lo mukulin Daffin sampai kayak gini? lepasin dia sekarang." kata Nada sembari mencoba melepaskan cengkraman Aska yang kuat itu.
Aska dan Daffin cukup terkejut melihat kedatangan Nada yang tiba-tiba itu. Mereka berdua pun kompak menoleh ke arah Nada.
"Nad, lo nggak usah ikut campur ya. Ini urusan gue sama si cupu, mendingan sekarang lo pergi dari sini."
"Nggak. Gue nggak akan pergi sebelum lo ngelepasin Daffin."
"Gue nggak akan ngelepasin dia! jadi lo sebagai cewek mendingan diam aja dan jangan ikut campur."
"Aska jaga ucapan lo itu ya. Jangan pernah lo bentak-bentak Nada seperti itu."
"Hee! lo masih punya nyali buat ngelawan gue!?" kata Aska sembari terus menguatkan cengkramanya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAMU
Teen FictionKisah Cinta anak remaja yang tak biasa, meskipun dia di benci tapi dia tetap cinta, meski dia sering di sakiti tapi dia tetap bertahan.... Karena dia cinta.