Pulang sekolah Daffin selalu menyempatkan diri untuk membantu kedua orang tuanya. Menurut Daffin sudah menjadi kewajiban seoarang anak untuk membantu orang tuanya, karena itu dia selalu membantu Ayah dan Ibunya mengurus rumah makan yang saat ini Ayahnya miliki.
Hari ini Daffin terlihat sangat sibuk melayani setiap pelanggan yang datang, padahal Ayahnya sudah meminta Daffin untuk beristirahat tapi Daffin bilang pada Ayahnya kalau dia senang mengerjakan semuanya. Ayah Daffin hanya tersenyum melihat putranya begitu semangat dalam bekerja dan tentunya dia juga merasa bangga memiliki anak yang begitu baik seperti Daffin.
*
*
*
Ketika Daffin sedang mencuci piring di dapur dia mendengar suara Ayahnya yang terus memanggil namanya. Daffin pun bergegas menyelesaikan tugasnya dan segera keluar menemui Ayahnya.
" Ada apa Ayah ? "
" Ada Haris datang mencarimu nak "
" Haris tumben lo kesini, ada apa ? "
" gue kesini mau ngerjain tugas bareng lo Fin, boleh ga ? "
" Boleh dong !!, Ayah Daffin mau ngerjain tugas sekolah dulu ya "
" Ya nak, sana gih belajar Ayah tidak mau kalau nanti nilai kamu turun "
" Ayah jangan hawatir, nilai Daffin tidak akan turun hanya karena Daffin sering ngebantuin Ayah dan Ibu disini, di sekolah Daffin mengikuti pelajaran dengan baik kok Ayah "
" Ya om Daffin itu anak yang pintar, om tidak perlu hawatir "
" Baiklah sana gih kalian belajar "
" Baik Ayah "
Daffin mengajak Haris belajar di taman belakang rumah makannya. Saat Daffin sedang serius belajar Haris malah tertawa tidak jelas, Daffin jadi penasaran apa yang membuat Haris tertawa tidak jelas seperti itu.
" Ris lo kenapa sih ketawa ga jelas gitu ? "
" Fin gue teringat ekspresinya Nesya tadi di sekolah makanya gue ketawa "
" Memangnya kenapa dengan ekspresinya Nesya ? "
" Memangnya lo ga lihat ekspresinya Nesya waktu lo bilang ke dia kalau lo udah ga mau bantuin dia lagi "
" Ya gue lihat tapi menurut gue ga ada ekspresi yang lucu, kenapa lo malah ngetawain dia ? "
Mendengar ucapan Daffin barusan Haris malah terus tertawa. Daffin hanya mengelengkan kepalanya melihat tingkah Haris yang tidak di mengerti oleh Daffin. Setelah merasa puas tertawa Haris bilang pada Daffin kalau dia sangat mendukung sikap Daffin sekarang, Haris tidak mau lagi melihat Daffin di buli di sekolah karena apa yang di lakukan Nesya dan teman-temannya sudah sangat keterlaluan dan tidak bisa di maafkan.
" Ris gue ngomong kayak gitu ke Nesya karena gue kasihan sama dia. Sebenarnya dia orang yang baik tapi karena dia merasa dirinya pintar dan juga banyak cowok-cowok di sekolah yang suka dan mengidolakan dia justru itu membuat dia jadi sedikit sombong "
" Ya apa yang lo bilang itu memang benar Fin. Dulu sebelum Aska pindah ke sekolah kami Nesya itu gadis yang manis, baik dan dia tidak pernah melakukan pembulian pada teman-teman atau pun anak baru yang baru masuk ke sekolah kami. Sejak dia mengenal Aska dia jadi berubah dan gue cukup sedih melihat perubahan dia "
" Karena itu gue mau menyadarkan Nesya kalau apa yang sudah dia perbuat ke gue itu adalah perbuatan yang tidak baik "
" Gimana caranya lo mau nyadarin dia, sementara dia ga pernah mau dengarin saran atau nasehat dari lo "
KAMU SEDANG MEMBACA
KAMU
Teen FictionKisah Cinta anak remaja yang tak biasa, meskipun dia di benci tapi dia tetap cinta, meski dia sering di sakiti tapi dia tetap bertahan.... Karena dia cinta.