34

80 3 5
                                    

Setelah mencari kemana-mana akhirnya Daffin berhasil menemukan keberadaan Nesya. Daffin melihat Aska membawa Nesya masuk ke dalam gudang sekolah, lalu Daffin pun diam-diam kembali mengikuti mereka.

"Aska lepasin tangan gue!" teriak Nesya sembari mencoba melepaskan tangannya dari cengkraman Aska.

Aska kemudian melepaskan cengkramannya itu, setelah melihat Nesya meringis kesakitan. Daffin yang berdiri di balik pintu gudang, merasa kesal melihat Aska memperlakukan Nesya seperti itu.

"Aska lo itu kenapa sih? ngapain lo bawa gue ke sini?!"

"Aku bawa kamu ke sini karena ada sesuatu yang mau aku bicarain sama kamu."

Daffin yang tadinya hendak menghampiri Nesya ke dalam gudang tiba-tiba menghentikan langkahnya saat melihat raut wajah Nesya cukup serius ketika bicara dengan Aska.

"Emangnya lo mau ngomongin apa sih Ka sampai lo bawa gue ke gudang segala?"

"Aku mau bicarain soal hubungan kita."

"Hubungan kita?! maksud lo apa Ka?"

"Sya sebenarnya kamu anggap aku itu apa sih? kamu itu sebenarnya beneran sayang nggak sih sama aku?!"

Nesya menatap Aska heran saat mendengar kata-kata yang keluar dari mulut Aska itu. Dia tidak habis pikir ternyata Aska membawanya pergi hanya untuk membicarakan tentang hubungan mereka.

"Ka kenapa sih lo masih nggak percaya sama gue. Harus berapa kali gue bilang kalau gue itu sayang sama lo."

"Kalau kamu beneran sayang sama aku, kenapa kamu masih deketin si cupu itu dan kenapa dia yang harus ngebantuin kamu ngurus kegiatan kerja bakti ini!?"

"Ya karena Pak Bagas yang minta. Kalau bukan karena Pak Bagas yang minta gue juga nggak bakalan mau dibantuin sama dia!!"

"Kalau kamu nggak mau, kenapa kamu nggak nolak permintaan Pak Bagas aja waktu itu."

"Gimana caranya?!"

"Ya kamu kan bisa cari alasan apa kek waktu itu. Kenapa kamu malah setuju-setuju aja Pak Bagas nyuruh kamu ngurus kegiatan ini sama si cupu itu."

"Waktu itu pikiran gue lagi kacau Ka, mana sempat gue mikirin alasan untuk nolak permintaan Pak Bagas. Lagian lo itu kenapa sih masih cemburuan kayak gini sama gue?!"

"Aku cemburuan karena aku sayang sama kamu, aku nggak mau kehilangan kamu Sya."

"Kalau lo beneran sayang sama gue, harusnya lo percaya sama gue. Bukannya lo malah curigaan terus sama gue." tegas Nesya sembari menatap Aska tajam.

Daffin yang masih berdiri di balik pintu gudang mendengar semua perdebatan yang terjadi di antara Aska dan Nesya. Daffin merasa kasihan pada Nesya karena Nesya terus disalahkan oleh Aska. Ingin rasanya saat itu Daffin masuk dan menjelaskan semuanya pada Aska namun entah kenapa langkahnya tertahan.

Karena tak mau memperkeruh suasana Daffin pun tetap diam dan hanya memperhatikan dari balik pintu gudang.

Setelah bicara seperti itu pada Aska, Nesya pun beranjak pergi. Namun, Aska kembali mencengkram tangan Nesya dan tidak membiarkannya pergi.

"Aska lepasin tangan gue!"

"Aku belum selesai ngomong sama kamu."

"Apa lagi sih yang mau lo omongin sama gue? bukanya tadi gue udah ngejelasin semuanya ya sama lo!!"

"Ya tadi kamu emang udah ngejelasin semuanya. Tapi aku tetap nggak suka ya kalau kamu masih dekat-dekat sama si cupu itu."

"Kalau lo masih nggak percaya sama gue mendingan kita putus aja deh Ka. Gue capek tau ngadepin sikap lo yang kayak gini."

KAMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang