Dari kejauhan Nesya melihat Daffin sedang duduk sendiri dengan raut wajah yang sedih. Nesya terus memperhatikan Daffin karena dia sangat penasaran apa yang membuat Daffin sesedih itu, tapi dia berusaha menutupi rasa penasarannya itu karena dia takut kalau nanti teman-temannya atau Aska tahu diam-diam dia suka memperhatikan Daffin.
******
Setelah kesana kemari mencari Daffin akhirnya Haris berhasil menemukan Daffin. Dia sedang duduk santai di taman sekolah, begitu menemukan Daffin Haris langsung menghampiri Daffin.
" Fin... Lo ngapain sendiri disini ? "
" Haris..., gue kira siapa "
" Lo tahu ga dari tadi gue nyariin lo kemana-kemana ternyata lo malah duduk disini "
" Memangnya ada apa lo nyari gue ? "
" ga ada apa-apa sih, gue cuma hawatir aja takutnya lo di apa-apain lagi sama Aska dan teman-temannya "
" Makasih ya Ris untuk perhatiannya, tapi lo ga perlulah selalu mencemaskan gue. Karena mulai sekarang gue ga akan takut lagi sama Aska dan teman-temannya itu "
" Yang benar lo ga akan takut lagi sama mereka ? "
" Ya..., gue udah capek di suruh-suruh terus sama mereka, gue akan coba untuk jadi diri gue sendiri. Kalau sampai mereka masih ngancem gue, gue bakalan laporin mereka ke kepala sekolah dan lo harus siap jadi saksinya Ris "
" Ok gue ga masalah jadi saksi buat lo, yang penting Aska dan teman-temannya itu dapat balasan yang setimpal atas perbuatan mereka "
Daffin hanya tersenyum saat mendengar kata yang di ucapkan oleh Haris. Sebenarnya Daffin tidak menginginkan adanya permusuhan di antara dia dan teman sekelasnya.
" Tapi Fin kenapa raut wajah lo terlihat sedih gitu ?, apa ada masalah lain yang membuat lo sedih gini ? "
" gue sedih karena gue udah bikin Ayah gue kecewa Ris, kemarin Ayah ngasi gue motor baru dan Ayah terlihat sangat bahagia saat ngasi motor itu ke gue Ris. Sayangnya gue ga bisa nerima motor yang Ayah berikan ke gue Ris "
" Kenapa lo ga terima motor itu Fin, maksud Ayahkan baik biar lo ga perlu bawa sepeda lagi ke sekolah "
" Gue tahu itu Ris, tapi gue punya alasan kenapa gue ga mau nerima motor itu "
" Pasti karena Bu Rani kan ? lo ga mau nerima motor itu "
" Ya Ris, gue masih belum bisa jujur sama Bu Rani "
" Ya udah lo jangan sedih lagi, gue yakin Ayah lo pasti sangat mengerti bagaimana posisi lo sekarang "
Daffin terlihat lebih baik setelah menceritakan semua kesedihannya pada Haris. Selesai bercerita Haris mengajak Daffin untuk masuk kelas karena sebentar lagi jam pelajaran selanjutnya akan segera di mulai.
*
*
*
Milly dan Nayra bingung mencari Nesya, karena tiba-tiba Nesya tidak terlihat. Mereka berdua sudah mencari Nesya ke kantin tapi tidak ada juga, mereka berdua merasa ada yang aneh dengan Neysa.
" Ra kok tumben ya Nesya pergi ga ngajak kita berdua "
" Ya Ly, gue juga ngerasa ada yang aneh dari Nesya, ga biasanya dia seperti ini "
Karena tidak berhasil menemukan Nesya akhirnya Milly dan Nayra kembali ke kelas mereka. Sampai di kelas mereka berdua di tanya sama Aska dimana Nesya berada, mereka berdua pun memberitahu Aska kalau mereka berdua tidak tahu dimana Nesya berada. Tidak lama kemudian Nesya datang dan dia melihat ekspresi teman-temannya begitu aneh.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAMU
Teen FictionKisah Cinta anak remaja yang tak biasa, meskipun dia di benci tapi dia tetap cinta, meski dia sering di sakiti tapi dia tetap bertahan.... Karena dia cinta.