36

92 2 7
                                    

Drrrrrrr!!!

Dering ponsel yang berbunyi dari saku celana Daffin seketika membuyarkan lamunan Daffin saat itu.

Mendengar dering ponsel itu Nesya pun sedikit terkejut dan langsung melepaskan tangan Daffin saat itu juga.

Daffin langsung merogoh saku celananya dan mengambil ponsel miliknya itu. Ketika melihat panggilan telepon itu Daffin sedikit melirik ke arah Nesya.

"Ngapain lo malah ngelihatin gue?! lihat tuh telepon lo dari tadi terus berdering. Mendingan lo cepetan angkat deh berisik tau!!"

"Kalau aku angkat telepon ini, kamu nggak akan marah,kan?"

"Idih ngapain gue harus marah!? emangnya lo itu siapanya gue sampai gue harus marah ngelihat lo teleponan sama orang lain."

"Kamu emang bukan siapa-siapanya aku tapi, masalahnya orang yang nelepon aku sekarang ini adalah Papi kamu."

"Haaa!! Papi gue nelepon lo?! serius??" Nesya sedikit terkejut ketika mendengar ucapan Daffin itu.

"Iya! nih kamu lihat aja sendiri." kata Daffin sambil menunjukkan ponselnya pada Nesya.

Setelah melihat sendiri akhirnya Nesya pun percaya dengan apa yang dikatakan oleh Daffin.

"Aduh! Papi ngapain sih pakek nelepon si cupu segala!!?" ucap Nesya dalam hati.

"Sya kok kamu malah bengong sih?!"

"Oh iya! nih lo angkat aja telepon dari Papi gue."

"Beneran nggak apa-apa kalau aku angkat?"

"Nggak apa-apa angkat aja."

"Ya udah."

Setelah mendapat izin dari Nesya, Daffin kemudian menjawab panggilan telepon dari papinya Nesya itu.

"Halo."

"Halo nak Daffin."

"Iya Pak, ada apa Bapak nelepon saya?"

"Maaf ya kalau Bapak nganggu waktu nak Daffin."

"Oh, nggak apa-apa kok Pak santai aja. Ngomong-ngomong Ada apa ya Pak? Bapak baik-baik aja, kan??"

"Bapak baik-baik aja kok, nak Daffin nggak usah khawatir. Bapak nelepon nak Daffin cuma mau bilang kalau nanti siang Bapak mau ngundang nak Daffin untuk makan siang di rumah Bapak."

"Oh gitu!!"

"Iya! nak Daffin datang ya? sekalian ada sesuatu yang mau Bapak bicarain sama nak Daffin."

"Ohh, ya Pak."

"Oke, Bapak tunggu ya kedatangan nak Daffin."

"Ya Pak."

Nesya yang berdiri tidak jauh dari Daffin sedikit kepo ketika melihat Daffin sedang menjawab telepon dari papinya. Nesya merasa curiga dengan papinya, dia merasa kalau ada sesuatu yang sudah papinya rencanakan.

Usai menerima panggilan telepon itu Daffin kembali melihat ke arah Nesya dan saat itu Nesya sedang menatap Daffin dengan tatapan mencurigakan.

"Kenapa kamu natap aku kayak gitu?!"

"Tadi Papi gue bilang apa sama lo?"

"Papi kamu nyuruh aku untuk datang ke rumah kamu sepulang sekolah nanti."

"Ngapain Papi gue nyuruh lo datang ke rumah?"

"Katanya ada sesuatu yang mau Papi kamu bicarain sama aku dan dia juga ngundang aku untuk makan siang di rumah kamu."

KAMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang