26

95 5 4
                                    

Hari yang menegangkan pun tiba, semua siswa SMA Bintang Mandiri sudah bersiap untuk mengikuti ulangan akhir semester.

Hari pertama ulangan dimulai Daffin dan Haris tidak terlalu tegang saat mengerjakan soal ulangannya, mereka berdua cukup cepat bisa menyelesaikan soal-soal ulangannya saat itu. Di hari kedua Daffin terlihat lebih hati-hati dalam mengerjakan soal-soal ulangannya, sesekali Daffin sempat melirik ke arah Nesya. Dia melihat Nesya begitu fokus mengerjakan soal ulangannya.

Setelah beberapa hari mengikuti ulangan, akhirnya Daffin dan teman-temannya bisa bernafas lega. Hari ini mereka hanya tinggal mencari nilai untuk pelajaran olahraga.

Pak Bagas sudah memberi tahu Daffin dan temannya yang lain untuk segera berkumpul di lapangan. Ketika Daffin keluar dari toilet dia melihat Nesya sedang mondar-mandir di depan toilet wanita. Daffin pun diam sejenak dan terus memperhatikan Nesya dari jauh. Daffin melihat Nesya seperti sedang kebingungan lalu Daffin pun pergi menghampirinya.

"Nesya kenapa kamu masih di sini?! kamu nggak ganti seragam?"

Nesya menggeleng. "Gue lupa bawa seragam cupu."

"Oh!! pantesan dari tadi aku lihat kamu mondar-mandir terus di sini. Ya udah kamu tunggu sebentar ya." ucap Daffin sembari melangkah pergi.

"Lo mau ke mana cupu?"

"Tunggu sebentar, aku segera kembali."

Tidak lama Daffin pun datang dan kembali menghampiri Nesya. Daffin memberikan sesuatu pada Nesya.

"Sya ini untuk kamu." kata Daffin sambil memberikan seragam olahraganya untuk Nesya.

"Lo beli seragam baru lagi?" tanya Nesya sembari mengambil seragam itu dari tangannya Daffin.

"Iya, aku beli seragam baru lagi."

"Lo gila ya!! seragam lo yang dulu kan masih ada di gue. Ngapain lo beli yang baru lagi!?"

"Kalau aku nggak beli seragam baru lagi, aku nggak akan bisa nolongin kamu di saat seperti ini. Aku tahu betul kamu sedikit pelupa, makanya aku beli seragam baru lagi agar aku bisa minjamin seragam aku untuk kamu."

Nesya merasa tersentuh mendengar perkataan Daffin itu. "Cupu, lo serius mau minjamin seragam baru ini ke gue?"

"Iya aku serius. Kamu pakai aja seragamnya, aku nggak mau ngelihat kamu dihukum hari ini."

Nesya menatap Daffin heran. "Kenapa sih lo jadi orang kok baik banget?" ucap Nesya sembari sedikit melangkah mendekati Daffin.

Ketika Nesya maju selangkah dan berdiri cukup dekat dengan Daffin, Daffin sedikit gugup sampai mengerjipkan matanya berkali-kali. Daffin tidak menyangka Nesya akan mendekatinya seperti itu. Karena merasa kurang nyaman akhirnya Daffin pun mundur selangkah.

"Me-memangnya kenapa kalau aku baik? kamu nggak suka kalau aku baik sama kamu?"

"Bukannya nggak suka, tapi gue heran aja. Kenapa lo bisa sebaik ini sama gue?!" jawab Nesya sembari kembali melangkah mendekati Daffin.

Daffin sedikit menelan ludah saat Nesya kembali melangkah mendekatinya. Dia benar-benar gugup sampai tubuhnya pun gemetaran.

"Lo kenapa cupu?! kok tangan lo gemetaran? lo gugup ya berada di dekat gue?!"

Daffin sedikit tersenyum malu ketika Nesya bertanya seperti itu kepadanya. Meski dia mencoba untuk menutupi rasa gugupnya tetap saja Nesya tahu kalau dia sedang gugup saat ini.

"Cupu lo suka ya sama gue?" ucap Nesya spontan.

Daffin menganga saat Nesya bertanya seperti itu kepadanya, dia sungguh tidak menyangka Nesya akan menanyakan tentang hal ini kepadanya. Sebenarnya apa yang Nesya katakan itu benar namun, Daffin enggan untuk mengakuinya.

KAMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang