43

67 3 2
                                    

"Cupu!!"

"Iya..."

"Kok lo malah diam sih? jawab dong pertanyaan gue!? kenapa tiba-tiba lo nyuruh gue untuk maafin kedua sahabat gue itu? memangnya lo sempat ketemu sama mereka berdua??"

"Aduh, aku harus bilang apa sekarang sama Nesya!? dia kan belum tau kalau aku sempat ketemu Milly dan Nayra waktu itu." Daffin ngebatin.

"Tuh, kan! lo diam lagi kalau diajak ngomong." kata Nesya merasa kesal dan juga frustrasi melihat sikap diamnya Daffin itu.

Melihat Nesya kembali manyun, Daffin jadi merasa bingung dan tidak tahu harus mengatakan apa kepada Nesya. Walaupun  Daffin mengetahui alasan kenapa Milly dan Nayra menjauhi Nesya, tetap saja Daffin tidak bisa menceritakan tentang hal itu kepada Nesya. Karena Daffin belum siap melihat reaksi Nesya nanti, jika dia mengetahui tentang hal itu. Dengan perlahan Daffin mencoba untuk membujuk Nesya agar Nesya tidak marah lagi kepadanya.

"Sya aku minta maaf ya?! aku tau kamu lagi kesal sama aku, karena dari tadi aku nyuekin kamu terus."

Nesya tidak membalas perkataan Daffin itu, dia malah membuang muka saat Daffin bicara seperti itu kepadanya. Dia benar-benar marah dan juga kesal pada Daffin, karena Daffin terus saja mendiaminya sedari tadi.

Melihat Nesya membuang muka Daffin pun sedikit tersenyum saat melihatnya. Daffin sadar Nesya bersikap seperti itu karena kesalahannya sendiri. Namun, dengan sabarnya Daffin terus mencoba untuk merayu Nesya agar Nesya tidak marah lagi.

"Sya kamu jangan ngambek gitu dong! aku tau aku salah, jadi please maafin aku ya?" bujuk Daffin dengan lembut.

Mendengar perkataan Daffin yang lembut itu hati Nesya sedikit tersentuh. Lalu dia pun kembali menatap Daffin dengan raut wajah manyunnya itu.

Di saat Nesya kembali menatap dengan wajah manyunnya, Daffin merasa cukup senang.

"Kamu nggak mau maafin aku?" tanya Daffin sembari menatap Nesya teduh.

"Nggak. Gue nggak akan maafin lo sebelum lo jawab pertanyaan gue itu." jawab Nesya sedikit ketus.

Daffin menghela nafas berat, ketika Nesya terus meminta Daffin untuk menjawab pertanyaannya itu.

"Sya, aku minta maaf. Untuk saat ini aku nggak bisa jawab pertanyaan kamu dulu. Intinya aku cuma mau ngingetin kamu aja, biar kamu nggak salah ngambil sikap kalau seandainya nanti Milly dan Nayra beneran minta maaf sama kamu."

"Salah ngambil sikap? maksud lo apa sih!? lo mikir gue bakalan ngapa-ngapain mereka?"

"Bukan gitu, aku cuma takut aja kalau nanti kamu mutusin persahabatan dengan mereka tanpa kamu tahu alasan kenapa mereka tiba-tiba ngejauhin kamu."

"Jadi lo mau gue nyari tahu alasan kenapa mereka berdua ngejauhin gue?"

"Iya..."

"Kenapa nggak lo aja yang ngejelasin semuanya sekarang sama gue? gue yakin lo pasti tahu kan alasan kenapa mereka berdua ngejauhin gue?!"

"Maaf, aku nggak bisa ngejelasin semua itu sekarang, karena waktunya nggak tepat Sya. Aku nggak mau ngerusak hari bahagia kamu, jadi lebih baik sekarang kamu nggak usah terlalu mikirin omongan aku itu."

"Memangnya alasanya apa sih? sampai lo nggak bisa ngejelasin semua itu sekarang sama gue!?"

Daffin terdiam saat Nesya terus mendesaknya untuk menjelaskan semuanya. Sekarang Daffin semakin bingung untuk mencari alasan agar Nesya tidak terus mendesaknya seperti itu.

"Kamu yakin mau tahu alasannya sekarang?"

"Iya!!"

"Oke. Aku akan jelasin semuanya sekarang sama kamu."

KAMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang