51

82 2 0
                                    

Daffin cukup terkejut mendengar pengakuan Nesya itu. Dia tidak tahu harus merasa senang atau sedih setelah mendengar kata yang baru saja Nesya ucapkan itu. Karena selama ini Daffin tidak pernah melihat adanya tanda-tanda kalau Nesya juga menyayangi dirinya. Oleh sebab itu Daffin jadi bingung menanggapi sikap Nesya saat ini.

"Cupu, kenapa lo diam?"

"Kamu pasti bohong kan Sya? kamu nggak beneran kan sayang sama aku?!"

"Gue nggak bohong. Gue beneran sayang sama lo cupu."

"Nggak mungkin."

"Kalau lo nggak percaya, lo tatap mata gue sekarang. Lo lihat apakah gue ini sedang berbohong atau nggak.

Untuk sesaat Daffin pun menatap Nesya dengan penuh makna dan Nesya pun membalas tatapan Daffin itu.

Melihat Daffin dan Nesya saling beradu pandang seperti itu, Aska yang masih ada di sana merasa sangat kesal melihatnya. Dia pun berusaha untuk mengendalikan emosinya saat itu.

Prok....Prok....Prok!!!

Daffin dan Nesya yang sedang larut dalam perasaan mereka langsung tersadar saat mendengar suara tepuk tangan itu. Lalu mereka berdua pun kompak menoleh ke arah suara tepuk tangan itu berasal.

"Wow! akhirnya kamu ngaku juga ya Sya kalau kamu suka sama si cupu ini."

Nesya dan Daffin kembali saling lihat satu sama lain saat mendengar ucapan Aska itu. Meski tadi Daffin sempat menatap Nesya dengan penuh makna tetap saja dia masih belum bisa mempercayai ucapan Nesya itu dan Nesya pun merasakan hal itu ketika dia kembali menatap Daffin.

"Hmm!! mau sampai kapan kalian berdua bersikap seperti ini!?"

"Aska, udah. Hubungan kita udah berakhir dan kemarin gue udah ngasih tau lo alasannya apa. Jadi gue mohon lo jangan pernah lagi gangguin gue ataupun nyari masalah dengan Daffin, karena dia nggak tau apa-apa."

"Wahh!! jadi segitu sayangnya kamu sama si cupu ini Sya?! sampai kamu tega mutusin aku dengan alasan yang menurut aku itu nggak masuk akal."

"Apa?! nggak masuk akal lo bilang?"

"Iya.... Alasan kamu itu sangat tidak masuk akal Sya, kamu mutusin aku dengan alasan kalau  kamu itu nggak cinta sama aku.  Kalau memang kamu nggak pernah cinta sama aku, kenapa waktu itu kamu nerima aku untuk jadi pacar kamu?! Kenapa?"

"Karena waktu itu gue nggak mau ngecewain lo di hadapan banyak orang. Makanya gue nerima lo untuk jadi pacar gue, walaupun saat itu gue masih belum yakin dengan perasaan gue sendiri."

"Jadi selama ini kamu cuma pura-pura cinta sama aku?!"

"Gue nggak tau selama ini gue pura-pura cinta atau nggak sama lo. Yang jelas selama kita pacaran, gue selalu berusaha untuk jadi pacar yang baik buat lo dan gue juga berusaha menumbuhkan rasa cinta di hati gue untuk lo. Namun sayangnya, usaha gue itu nggak berhasil. Karena sampai saat ini gue masih belum bisa mencintai lo Ka. Maafin gue."

Aska pun tersenyum masam, hatinya benar-benar terluka saat mendengar perkataan Nesya yang sangat menyakitkan itu.

"Kenapa kamu tega mainin perasaan aku Sya? memang kurangnya aku apa, sampai kamu nggak bisa cinta sama aku?"

"Maafin gue Ka. Gue benar-benar nggak bermaksud untuk mainin perasaan lo ataupun nyakitin hati lo. Selama ini gue udah berusaha, tapi gue tetap nggak bisa."

"Kamu nggak bisa cinta sama aku karena kamu cintanya sama si cupu ini, kan?!"

Nesya terdiam sejenak, kedua matanya kembali menatap ke arah Daffin. Namun, saat itu Daffin malah mengarahkan tatapannya ke arah Aska.

KAMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang