Dag.... Dig.... Dug...
Dag.... Dig.... Dug...
Kencangnya detak jantung Daffin ketika dipeluk oleh Nesya. Begitu terkejutnya Daffin pun hanya terdiam saat dipeluk oleh Nesya, dia benar-benar merasa bingung dan tidak tahu harus bereaksi seperti apa. Karena dia sungguh tidak menyangka kalau Nesya akan memeluknya seperti ini.
"Ya Tuhan, apakah ini mimpi? jika ini mimpi kenapa rasanya seperti nyata. Sadar Daffin! Nesya nggak mungkin meluk kamu seperti ini. Ini pasti cuma khayalanmu saja." gumam Daffin dalam hati. Merasa tidak percaya kalau saat ini Nesya sedang memeluk dirinya.
Untuk memastikan kalau apa yang dilihatnya bukanlah mimpi, Daffin pun mencoba mencubit pipinya sendiri.
"Aww sakit." teriak Daffin dalam hati. "Kok aku bisa ngerasain rasa sakit ya? kalau aku bisa ngerasain rasa sakit, berarti sekarang aku nggak sedang bermimpi dong?!" lanjut Daffin ngebatin.
"Cupu makasih ya, akhirnya lo nepatin janji lo juga. Jujur hari ini gue senang banget!" kata Nesya dalam pelukan Daffin.
Daffin yang masih larut dalam pikirannya sendiri, hanya diam saat Nesya berbicara seperti itu kepadanya.
"Jadi ini nyata?! Nesya yang selama ini aku sayangi beneran meluk aku!!?" kata Daffin dalam hati.
Menyadari Daffin tidak merespon perkataannya, Nesya pun merasa heran.
"Cupu, lo kok diam aja sih? lo nggak mau ngomong apa gitu sama gue?!" tanya Nesya masih dalam pelukan Daffin.
Saat Nesya kembali bicara Daffin masih tetap saja diam dan tidak membalas perkataan Nesya. Daffin masih tidak menyangka kalau orang yang selama ini dia kagumi dan dia sayangi sedang memeluknya saat ini.
Merasa curiga dengan sikap diamnya Daffin, Nesya lalu melepaskan pelukannya dan menatap wajah Daffin dengan tatapan herannya.
Setelah Nesya melepaskan pelukannya, Daffin masih tetap saja terdiam dengan raut wajah sedikit tersenyum. Nesya semakin heran saat melihat Daffin terdiam sambil tersenyum seperti itu.
"Si cupu kenapa sih? kok sikapnya jadi nggak jelas kayak gini. Jangan-jangan dia lagi mikirin yang aneh-aneh!? makanya dia sampai bengong dan senyum-senyum sendiri kayak gitu. Wah! ini nggak bisa dibiarin gue harus cepat sadarin dia dari lamunannya yang nggak jelas ini." ucap Nesya dalam hati.
Usai bicara dalam hati Nesya langsung menemukan ide yang bagus untuk menyadarkan Daffin dari lamunannya.
"Maafin gue ya cupu, kali ini gue harus ngerjain lo lagi, supaya lo cepat sadar dari lamunan lo yang nggak jelas ini." Nesya kembali bergumam dalam hati. Sambil bersiap-siap melancarkan aksi jailnya itu.
Tanpa Daffin sadari Nesya langsung memencet hidung Daffin dengan cukup keras dan Nesya sengaja melakukan itu agar Daffin segera sadar dari lamunannya.
Begitu hidungnya dipencet oleh Nesya, Daffin langsung berteriak kesakitan.
"Aduh sakit!!" kata Daffin sembari memegangi hidungnya yang mancung itu.
"Sakit ya?" tanya Nesya dengan raut wajah sedikit meledek.
"Kamu kenapa sih Sya suka benget ngejailin aku. Pakai mencet-mencet hidung aku segala!?"
"Gue sengaja mencet hidung lo, supaya lo sadar dari lamunan lo itu. Lagian lo kenapa sih dari tadi diam aja?!"
Daffin sedikit menundukkan kepalanya saat mendengar pertanyaan Nesya itu. Dia kembali merasa bingung dan tidak tahu harus mengatakan apa kepada Nesya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAMU
Teen FictionKisah Cinta anak remaja yang tak biasa, meskipun dia di benci tapi dia tetap cinta, meski dia sering di sakiti tapi dia tetap bertahan.... Karena dia cinta.