Senyuman manis yang terukir di wajah Daffin semakin membuat Nesya tak mampu untuk memalingkan pandangannya. Dia terus terbawa ke dalam perasaan yang tak mampu untuk ia sembunyikan lagi.
Melihat Nesya menatapnya dengan begitu dalam Daffin jadi merasa heran, lalu Daffin pun menepuk pundak Nesya dan menyadarkannya dari lamunannya itu.
Ketika Daffin menepuk pundak Nesya seketika Nesya pun terkejut dan sedikit tersedak. Daffin langsung panik saat melihat Nesya tersedak seperti itu, lalu dia pun bergegas membukakan air minum dan memberikannya kepada Nesya.
Saat Daffin memberikan sebotol air minum, Nesya pun dengan cepat mengambil air minum itu dari tangannya Daffin dan langsung meminumnya. Setelah minum air Nesya pun merasa sedikit lebih lega.
"Sya maaf ya? kamu baik-baik aja, kan?" tanya Daffin dengan nada sedikit panik.
Melihat Daffin panik Nesya pun sedikit tersenyum. "Gue baik-baik aja kok." jawab Nesya singkat.
"Maaf ya?! tadi aku benar-benar lupa kalau kamu lagi ngunyah makanan dan aku nggak bermaksud sama sekali untuk ngagetin kamu."
"Ya gue tau, lo pasti nggak sengaja. Lagian salah gue juga tadi makannya sambil ngelamun."
Mendengar jawaban itu Daffin langsung merasa lega. Tadinya dia benar-benar panik dan takut melihat Nesya tersedak seperti itu.
"Cupu!"
"Iya?"
"Lo kenapa bengong?!"
"Ohh! nggak, nggak kenapa-napa kok."
"Lo nggak mau nyuapin gue nasi goreng lagi?!"
"Oh, sorry! kamu masih lapar ya?"
"Iya masih!!"
"Nih aku suapin lagi. Tapi kamu makannya jangan sambil ngelamun lagi ya? aku takut ntar kamu kesedak lagi." kata Daffin sambil menyuapi Nesya nasi goreng buatan Ibunya itu.
Nesya pun menganggukkan kepalanya saat mendengar ucapan Daffin itu. Dalam hati Nesya merasa senang ternyata tadi Daffin begitu mengkhawatirkan dirinya.
"Gimana Sya nasi gorengnya enak nggak?"
"Enak, ini Ibu lo yang buat?"
"Iya!!"
"Wah! pantesan enak banget."
"Maksih. Oke, karena kamu bilang nasi goreng ini enak, jadi kamu harus habisin ya!?"
"Terus lo gimana?!"
"Udah, kamu nggak usah mikirin aku. Tadi aku udah makan kok."
Nesya kembali mengangukkan kepalanya sembari tersenyum saat mendengar perkataan Daffin itu.
"Sumpah hari ini gue seneng banget bisa dapat perhatian lebih dari si cupu. Kalau dia terus bersikap seperti ini sama gue, kayaknya gue bakalan susah deh buat ngejauh dari dia." gumam Nesya dalam hati.
Melihat Nesya melamun lagi, Daffin kembali merasa heran lalu dia pun mencoba untuk menyadarkan Nesya dari lamunannya itu.
"Sya!" ucap Daffin sembari menyentuh tangannya Nesya pelan.
Seketika Nesya yang saat itu sedang asik melamun pun tersadar ketika Daffin menyentuh tangannya itu dengan pelan.
"Sya kamu kenapa? dari tadi aku perhatiin kamu melamun terus!?" tanya Daffin dengan wajah datarnya.
"Ohh! sorry gue lagi kurang fokus."
"Kamu lagi ada masalah ya?"
"Nggak kok! gue nggak ada masalah apa-apa. Oh iya, tadi gue sama Nada sempat ngelihat lo dan Aska sedang ngobrol serius gitu di parkiran sekolah, kalian berdua tadi nggak lagi berantem, kan?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
KAMU
Teen FictionKisah Cinta anak remaja yang tak biasa, meskipun dia di benci tapi dia tetap cinta, meski dia sering di sakiti tapi dia tetap bertahan.... Karena dia cinta.