" iya ayang, nanti malem kita nonton bioskop"
" okay, bay cantik sampe ketemu nanti malem"
Haikal memasukkan kembali handphone nya setelah menerima panggilan telepon dari sang kekasihnya.
" Kal, telepon dari pacar nomor urut berapa tuh? Sepuluh menit yang lalu lo baru aja ngangkat telepon dah" kata Morgan. Dia cuma kepo, itu pacar nomer berapa yang telepon. Karena tiada hari tanpa telepon dari pacar bagi seorang buaya darat macam Haikal.
Haikal mengetuk ngeketuk dagunya dengan telunjuk " yang barusan tuh pacar nomer dua belas, kalo yang sepuluh menit lalu itu pacar nomer sembilan"
" ck! Lo nambah lagi? Perasaan kemaren masih sepuluh." Kejut Morgan.
" iya, gak tau gue juga heran sama diri gue sendiri demennya ngoleksi cewek. Oh iya, tadi nya gue mau jadiin si Zeli target yang ketiga belas hehe"
Puk!
Atlan melemparkan buku tulisnya yang berada dimeja tepat mengenai kepala Haikal "adoh! Kira-kira dong kalo mau nimpuk gue!"
" insaf Kal, tobat. " ucap Reyno dengan melempari Haikal kulit kacang.
" iri kan lo? Percuma muka lo semua ganteng kalo gak punya pacar." Cibir Haikal.
" lebih baik gak punya pacar lah, dari pada lo kerjaannya ngumpulin dosa tiap hari. Makin menggunung tuh dosa lo" tegur Morgan.
Brak!
" anjing kaget!"
" gue gabut, gue mau mojok aja lah" Atlan berdiri dari duduknya dan beranjak meninggalkan ketiga sahabatnya itu.
" HEH MAU MOJOK SAMA SIAPA LO!" Teriak Morgan.
" CALON ISTRI!"
▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎
" ngapain lo bawa gue kesini?"
" gabut elahh, jamkos dua pelajaran. Lagian kelas lo juga sama lagi jamkos. " Pria itu duduk di sofa butut sembari menarik tangan Zeli agar duduk disampingnya.
" e-ehh ngapain" panik Zeli.
" hah? Ngapain apa nya? Gue narik lo buat duduk, salah?" Heran Atlan. Zeli menegak ludah sendiri, ia malu telah berfikiran negatif lebih dulu.
" hayo mikirin apann"
Perempuan itu menggeleng berulang kali dengan lucu
"gak mikirin apa apa kok"Atlan tertawa kecil dengan menggelengkan kepalanya. Sungguh, jika Atlan sedang tertawa seperti ini, dia terlihat akan terlihat lebih manis dari biasanya. Dan Zeli menyadari hal itu.
" manis banget.." batinnya tanpa sadar.
Dengan memasukkan tangan kanan nya kedalam saku celana, Atlan beranjak dari duduknya. Dan tangan kiri nya meraih tangan gadis itu.
" pulang aja lah yuk, sepuluh menit lagi juga bel pulang"
Zeli menghela nafas sabar " ya terus lo ngapain nyeret gue ke rooftop! Lo kira gak cape apa naik tangga dari lantai satu ke lantai empat hah?! Mana lo jalan cepet banget."
" lagian lo jalan kayak cinderella mau diajak dansa, lama benerr" cibir Atlan.
" lo mikir dong, langkah gue yang kecil ini dipaksa buat nyamain langkah lo yang kayak titan."
" pake segala ngatain gue titan, lo nya aja yang pendek" ejek Atlan.
" biar ku pendek tapi nyaman dipelukk~" Zeli menyanyi kecil dengan langkah mereka yang terus berjalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATLANTA
Teen FictionPria tampan salah satu siswa SMA Garuda ini sudah seperti idol bagi para siswi disana. Sikapnya yang random dan humoris, peraih olimpiade matematika, pemegang jabatan ketua tim basket, dan mantan ketua geng yang berada di Jakarta membuatnya mempunya...