18. GIGITAN MAUT

2K 118 1
                                    

Pagi ini Zeli terbangun dengan raut wajah yang langsung keheranan. Sosok suaminya ini tidak ada disampingnya. Menoleh kearah jam dinding, ternyata sudah pukul 05.00 pagi. Bertepatan dengan itu, suara pintu kamar terbuka menampilkan sosok yang ia cari karena tak disampingnya.

Atlan, pria itu baru saja menyelesaikan solat berjamaah nya dimasjid komplek. Memakai baju koko pendek, sarung yang menjadi bawahannya, dan jangan lupakan peci hitam yang melekat dikepalanya. Sungguh masyaAllah kalau lihat pemandangan seperti ini.

Zeli dibuat termangu dengan Atlan. Tampannya tidak main-main kawan!. Hatinya langsung adem ayem melihat suaminya ini. Cowok itu melepaskan peci nya dan menyimpannya dimeja. Setelahnya, berjalan menghampiri Zeli dan duduk dipinggiran kasur.

"Udah sholat subuh belum?" Tanya Atlan. Zeli hanya menggeleng pelan.

"Ambil wudhu dulu, kalo masih dingin mandi nya nanti aja" titah Atlan. Gadis itu hanya menurut tanpa berkata sepatah kata pun.

Selesai dengan sholat subuh, Zeli beranjak pergi menuju keluar kamar. Sontak Atlan pun menyahut. "mau kemana?"

"Mau bikin sarapan"

Atlan hanya mengangguk, dari pada menggangu Zeli masak, mending ia diam saja. Dibawah sana gadis itu mulai memasak, dan lama kelamaan wangi nya semakin terasa. Karena penasaran, ia pun beranjak kasur dan berjalan menuju lantai bawah.

"gila, sedep banget nih pasti" gumam Atlan.

Tak sengaja ia berpapasan dengan Alana yang terlihat sudah berpakaian rapi. "Tumben udah rapi pagi-pagi," heran Atlan dengan mata yang melihat dari ujung kepala sampai ujung kaki kakak nya itu.

"Ada urusan dulu sama temen, habis itu langsung ke kampus, terus ya biasa langsung ke kantor. Oh iya, gue lembur. Atau mungkin gue gak pulang malem ini" Ujar Alana.

"Hm, jangan kecapean, nanti secepatnya gue bantu juga urus perusahaan. Masih ada yang harus gue pelajarin lebih dalem lagi"ujar Atlan.

Alana mengangguk paham. "Iya, santai aja". Tapi sebentar, wanita itu mencium bau makanan yang berasal dari dapur.

"Itu adik ipar gue yang masak?" Tanya Alana.

Atlan mengangguk "iya, gila ini bau masakannya ampe kecium ke lantai dua"

Lantas kakak beradik itu menghampiri Zeli yang ternyata baru saja selesai masak dan menyajikan tiga piring nasi goreng dimeja makan.

"Zeli ya ampun, ini dari wangi nya sih udah pasti enak banget," ungkap Alana.

"Kalo gitu dicoba dong kak, masa diliatin aja," ucap Zeli dengan tawa kecil.

"Kamu mandi dulu sana, aku makannya nanti aja, nungguin kamu selesai siap-siap" ujar Atlan. Zeli hanya mengangguk. Berbeda dengan Alana, wanita itu terlihat lahap menyantap sarapannya.

"Zel, sumpah ini enak banget! Makasih loh udah repot-repot bikinin sarapan," ungkap Alana.

Zeli sangat senang masakannya dinilai enak oleh semua orang dirumah ini. "Gak ngerepotin kok kak, tenang aja. Kalo gitu aku keatas dulu ya kak, mau siap-siap"

Saking fokusnya dengan nasi goreng itu, Alana hanya mengangguk meng-iyakan ucapan Zeli.

"Lo makan biasa aja dong, jangan kayak orang kesurupan." Atlan menatap kakak nya itu dengan tatapan aneh.

"Euuu, ngomen mulu lo! Kalo gak mau ya udah sini buat gue." Sewot Alana.

Pria itu mendelik tajam. "Enak aja!"

Tak lama untuk menunggu Zeli siap-siap. Ia sudah turun dengan mengenakan seragam lengkap. Berjalan mendekati Atlan yang tampak tengah memainkan ponsel nya.

ATLANTA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang