13. SANKSI

1.3K 131 0
                                    

Pagi ini beberapa bus besar sudah terparkir dihalaman depan sekolah. SMA Garuda kelas 12 IPS ini akan mengadakan camping sekaligus kunjungan kedaerah pegunungan. Guru-guru terlihat sangat sibuk untuk mengabsen para anak didiknya.

"hadohh, si Atlan kemana sih? Udah siang gini belum nyampe juga." gerutu Morgan. Ketiga cunguk ini tengah menunggu satu sobat nya lagi yang sampai sekarang belum juga memunculkan batang hidungnya.

"Morgan, kamu sudah hubungi Atlan?" Tanya seorang guru, yang diketahui adalah wali kelas mereka.

"udah bu, saya udah telepon dia beberapa kali, tapi gak diangkat terus," jawab Morgan. Guru tersebut menunjukkan raut wajah yang gelisah. Ini sudah sangat kesiangan, dan anak itu belum datang juga.

"haduhh, sama bu, saya lagi nunggu satu anak lagi. Cewek pula dia itu" resah seorang guru dari kelas sebelah.

Morgan dan Haikal sontak saling melempar pandangan. "cewek yang belum datang itu namanya Arzelia bukan bu?" Tanya Haikal.

Guru itu mengangguk, "ahhh bu, saya tau bu! Nanti juga mereka dateng barengan, percaya deh sama saya" ucap Haikal.

Ditengah kegiatan masih menunggu itu, tiba-tiba mereka dikejutkan dengan teriakan para siswi yang terlihat di kaca bus, semua memperhatikan siapa yang baru saja datang dengan motor hitamnya.

"ATLAN CAKEP BANGETTT!!!"

"IH GUE PENGEN DI POSISI CEWEK ITUU!!"

"OMO OMO OMOO ATLAN MANLY BANGETTT"

Seperti itulah teriakan para siswi yang terlihat sedang nemplok di kaca bus. Jingkrak-jingkrak kegirangan seperti sedang melihat seorang idol.

Setelah menyimpan motornya, Atlan dan Zeli datang menghampiri.
"maaf bu, saya terlambat." ucap maaf Atlan. Guru tersebut hanya menghela nafas. "Yasudah. Atlan, kamu masuk dan gabung sama teman sekelas. Dan kamu Arzelia, silahkan gabung bersama teman kamu"

"GAK BISA BU!" Elak Morgan dan Haikal berbarengan.

Guru itu mengeryit heran, "loh? Apa nya yang gak bisa? Arzelia ini kan anak kelas sebelah,"

Morgan dan Haikal lantas merangkul gadis itu dari samping kiri dan kanan. "Zeli memang kelas anak kesebelah bu, tapi sahabatnya ada disini semua. Ya gak Zel?" Ucap Haikal dengan menaik turunkan alis nya. Zeli hanya bisa tersenyum kikuk dan mengangguk pelan.

"Hh...terserah kalian deh, sekarang cepat masuk kedalam dan cari kursi yang kosong. Kita akan segera berangkat" perintah guru tersebut.

Tepat ketika empat pria itu masuk bersama satu orang gadis, hampir semua siswi didalam sana saling berbisik dan melempar tatapan yang membuat Zeli merasa risih. Dan Atlan menyadari hal itu.

"heh, lo semua kenapa ngeliatin Zeli kayak gitu hah?" Tanya Atlan yang membuat mereka semua terdiam. Dan hanya ada satu wanita yang menyahut dan berdiri dari duduknya.

"Atlan! Zeli kan kelas sebelah kenapa harus satu bis sama kita semua?" Sahut Shena.

"kita yang ngajak!" Tukas Morgan dan Haikal.

Shena mendengus kesal. "ya-tapi kan--"

"kenapa? Masalah?" Potong Reyno.

Shena dan juga siswa yang lain tiba-tiba saja terdiam. Jika Reyno sudah bertindak, maka tidak akan ada yang berani untuk menjadi lawannya.

"lo juga kenapa malah diem hah? Lo takut sama gue?" Sarkas Shena dengan menatap tajam Zeli. Sedangkan gadis itu menunjuk dirinya sendiri.

"Gue? Takut sama lo? Emang nya lo siapa? Dan kenapa juga gue harus takut sama lo?. Kalo lo genderuwo, nah baru itu gue takut sama lo..." tutur Zeli membuat semua orang yang berada di bus dibuat tertawa oleh ucapannya.

ATLANTA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang