Sang surya pagi ini nampaknya sedang berbahagia, sinarnya memancar begitu terik padahal waktu masih menunjukkan pukul tujuh lewat lima belas menit. Suara keluhan pun sesekali terdengar dari para siswa yang tengah upacara.
"Mor, gue mau pura-pura pingsan aja ya," ucap Atlan yang menoleh sedikit kearah Morgan yang berada disampingnya.
"yaudah cepetan, gue juga pengen ngadem di UKS" jawab Morgan yang sama tak tahannya dengan terik matahari pagi ini.
"dalam hitungan ketiga lo harus siap tangkep gue oke?" Morgan mengangguk dan bersiap dengan posisinya.
"satu....dua....ti-"
Bruk!
"Haikal?!"
Atlan dan Morgan segera menoleh kebelakang tepat suara ambrukan seseorang.
Lah, niat mau pura pura pingsan, eh malah ada yang pingsan beneran. Tau nya si Haikal yang entah kenapa ujug ujug pingsan. Untung aja mereka memilih barisan dibelakang, jadi tidak terlalu menyita perhatian.
"Woi Kal! Lo kenapa kal?!" Pekik Morgan. Saat itu juga, seorang guru berbadan gempal menghampiri mereka, siapa lagi kalau bukan Bu Wika.
"Morgan, ini temanmu pasti bercanda kan?" Tanya Bu Wika.
"Astagfirullah ibu...Haikal beneran pingsan bu! Kalo ibu gak percaya coba aja kelitikin,"
Morgan bener bener jengah, ini juga dia bingung kenapa seorang Haikal yang bisa dibilang energi nya tidak pernah habis, bisa pingsan tiba tiba.
"ya sudah cepat dibawa ke UKS. Reyno kamu aja yang bawa teman kamu ya" perintah Bu Wika dengan menepuk pundak Reyno.
Morgan menggerutu dalam hatinya. Kenapa bukan ia saja yang disuruh bawa Haikal ke UKS?!. Atlan yang sedari tadi diam, ketika melihat wajah Morgan, ia jadi kasian.
Tak apa, seorang Atlan tak akan pernah ada kata kehabisan akal.
"pura pura oleng ahh," batin Atlan.
Dan dengan sengaja, dirinya pura pura hendak jatuh kedekat Bu Wika.
"e-eh, kamu jangan pura pura pingsan ya Atlan!" Ucap Bu Wika dengan suara pelan namun penuh tekanan.
"bu, please buu saya pusing beneran, ga kuat"
Morgan mengeryit heran melihat Atlan "ngapa lagi ni bocah?" Batinnya.
"bu, coba deh pegang jidat saya" ucap Atlan dengan suara yang dibuat buat agar terlihat lemas. Guru itu mengikuti perkataan murid bandel nya dengan meletakkan punggung tangannya di kening Atlan.
"panas kan bu?"
"eh, kamu beneran sakit Atlan?? Lumayan panas loh"
"Yaiyalah panas orang jidat membahana gue kesorot banget sama sinar matahari!"
"kalo gitu kamu ke UKS sekarang, masih kuat kan jalan sendiri?"
Atlan menggeleng lesu. "gak kuat lah bu, tadi aja saya oleng ke ibu"
Bu Wika menghela nafas, oke untuk kali ini saja ia membiarkan keempat anak didiknya yang bandel berada di UKS bersamaan.
"ya sudah sana, Morgan kamu antar Atlan" ucap nya pada Morgan."gue bangga sama lo Lan!" Sorak Morgan dalam hati. Ia tau bawa Atlan tipe orang yang peka dengan sekitar.
Ceklek
Suara pintu yang dibuka oleh Atlan. Didalam sana, masih ada Haikal yang masih memejamkan matanya, juga Reyno yang berada di kursi.
"kok lolos?" Tanya Reyno yang heran kenapa dua sahabatnya bisa lolos dari Bu Wika.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATLANTA
Teen FictionPria tampan salah satu siswa SMA Garuda ini sudah seperti idol bagi para siswi disana. Sikapnya yang random dan humoris, peraih olimpiade matematika, pemegang jabatan ketua tim basket, dan mantan ketua geng yang berada di Jakarta membuatnya mempunya...