Sore ini Atlan dan Zeli tengah berjalan-jalan santai ditaman yang tak jauh dari rumah mereka. Tangan yang saling bertautan dan senandung nyanyian kecil sesekali terdengar dari mulut mereka.
"Zel Zel...kupas kupas apa yang menyenangkan?" Tanya Atlan.
Zeli mengetuk-mengetuk dagu nya dengan jari telunjuknya. "Emm...apa yaa?Gak tau,"
Atlan mendekatkan wajahnya pada telinga Zeli. "Saat kupastikan kau selalu berada disampingku.."
Jiakkhhh elah, gombal murahann
"Massaa??" Tanya Zeli tak percaya
Atlan langsung menatapnya datar. "Gajadi lah, kapok gue gombalin cewek model ginian," ucapnya sambil memalingkan wajahnya.
"APA LO BILANG?!!!" Teriak Zeli dengan tangan yang siap melayangkan pukulan.
"E-EHH!! ngga-ngga, jangan main geplak! Sakit tau!" Cegah Atlan.
"EMANG KENAPA KALO MODELAN BEGINIAN?? SALAH??"
"Ngga ihh, ngga. Aku yang salah, iya aku yang salah..." ucap Atlan pasrah.
Sedangkan Zeli langsung membuangan pandangannya kesal. Namun tak sengaja sorot matanya menangkap seseorang disana, jauh dari tempat dirinya dan Atlan berdiri. Langkah Zeli terhenti, sedangkan Atlan yang tak menyadari Zeli berhenti, ia tetap saja berjalan lurus.
Zeli menyipitkan matanya untuk melihat lebih jelas dan memastikan kalau orang itu bukan lah orang yang ada dalam bayangan pikirannya.
"Zel...aku pengen deh pindah ke apartemen. Dua hari yang lalu aku iseng beli apartemen ya karena bagus aja gitu, siapa tau kamu mau aku ajak pindah kesana" ujar Atlan.
Aneh, tidak ada jawaban atau sahutan dari Zeli.
"Zel, mau gak? Kalo mau nanti ki-" ucap Atlan terpotong ketika menyadari bahwa sosok istri kecil nya tak ada.
"Zel?"
Atlan mengedarkan pandangannya. Dan tepat jauh dibelakangnya, gadis itu tengah diam mematung tak melakukan apa-apa.
"Ngapain dia diem gitu?"
Atlan lantas berjalan menghampiri Zeli dengan sedikit berlari. Menepuk pelan bahu Zeli, sampai gadis itu tersentak kaget.
"Kamu ngapain diem disini?" Tanya Atlan sembari melihat kearah yang membuat Zeli mematung tadi.
"Gak ada apa-apa..." batin Atlan.
"Hei, aku nanya, kamu ngapain disini? Aku sampe gak sadar ngomong sendirian sampe ujung sana, untung taman lagi sepi, kalo rame mungkin aku udah disangka orang gila gara-gara ngomong sendiri." Ujar Atlan.
"Gapapa, tadi cuma liat yang sedikit aneh aja" balas Zeli.
"Aneh apaan?orang gak ada apa-apa..."
"i-ituu, tadi ada laki-laki yang sedikit kasar sama anak kecil, aku kira anak itu mau diculik, tapi pas anak nya teriak ayah aku belum puas main, dan ternyata itu ayah nya.." jawab Zeli.
"Maaf, belum saatnya kamu tau."
Atlan hanya manggut-manggut mengerti.
"Ohh, gitu? Yaudah lah yuk pulang, udah cukup nyari jajannya" tangan besar itu dengan segera merangkul pundak istri kecilnya dan berjalan beriringan menuju rumah.
Namun saat sedang berjalan, Atlan melihat seorang batita yang sangat lucu yang tengah duduk stroller bayi dengan seorang ibu yang mendorongnya. Lucu sekali sampai rasanya Atlan ingin membawa pulang anak itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATLANTA
Teen FictionPria tampan salah satu siswa SMA Garuda ini sudah seperti idol bagi para siswi disana. Sikapnya yang random dan humoris, peraih olimpiade matematika, pemegang jabatan ketua tim basket, dan mantan ketua geng yang berada di Jakarta membuatnya mempunya...