Sebuah ingatan masalalu tidak akan bisa hilang walau sejauh apapun kita memaksa agar itu menghilang. Dia akan terus menghantuimu, dan tersimpan selalu di memory otakmu.Begitu juga dengan Zeli. Gadis yang memilih setitik trauma dihidupnya. Dibalik sifatnya yang memang ceria, ia menyimpan derita yang tak semua orang tau. Hampir mengalami pelecehan seksual, wanita mana yang takkan trauma akan hal itu.
Jika ingatan itu terkadang kembali teringat sepintas, itu membuatnya prustasi dan menyesal telah mengenal seseorang yang...buruk.
"andai waktu bisa di ulang, banyak orang yang tak ingin aku kenal."
Sebelum mengenal Atlan, pria yang sekarang menjadi pendamping hidupnya, gadis itu seringkali menangis sendirian ditengah malam. Mengalami susah tidur, bahkan bukan sekali dua kali ia dengan sengaja meminum obat tidur hanya untuk beristirahat dengan tenang dimalam hari.
Seiring berjalan nya waktu, dari mulai pertama ia bertemu Atlan dan teman baru nya yang kini jadi sahabat, trauma itu seperti menghilang untuk beberapa waktu. Tak ada hal yang memancing otaknya untuk mengingat masalalu itu.
Ia bahagia, sungguh.
Tapi kenapa, ditengah kehidupan baru nya yang bahagia, satu titik gelap kembali menyorotnya. Terkadang gadis itu berfikir, kenapa Tuhan harus mempertemukannya kembali dengan seseorang yang jelas telah membuat luka besar dihati dan pikirannya.
Zeli tak ingin banyak hal yang wah dihidupnya. Yang dia inginkan setelah masuk ke kehidupan Atlan adalah hidup bahagia dengan membentuk sebuah keluarga kecilnya yang manis.
▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎
"AYANGGG!"
Teriakan seorang pria yang tengah berbaring santai dihadapan TV membuat gadis yang tengah berkutik didapur tersentak kaget.
Untung saja pisau yang tengah dipakainya mengiris bawang tidak meleset ke tangannya.Dengan sedikit kesal, gadis itu membiarkan masakan nya tertunda dan berjalan ke ruang keluarga.
"Apa! ganggu aku lagi masak tau gak?!" omel Zeli. Ya siapa yang gak kesel, lagi masak malah dipanggil-panggil.
Atlan hanya diam ditempat dengan pandangan mata yang tak teralihkan dari tonton acara TV kesukaannya. Kartun karakter perempuan berambut merah, dengan boneka tedy bear yang menjadi temannya.
"nyanyi yang!"
Pria itu mengambil remot TV dan memegangnya seolah itu adalah mic. Nyanyi aja lah walau sambil rebahan "Saatnya berpetualangan datang ke taman pelangii bersama teman-teman semua yuk kita saling membantuuu aku punya tas pe-"
"STOP!"
Apa-apaan, ganggu kerjaanya lagi masak cuma buat dengerin dia nyanyi lagu keramat si rainbow ruby?!.
"Kamu manggil aku cuma buat dengerin kamu nyanyi itu hah?" Tanya Zeli. Dan dengan polos nya pria itu mengangguk.
Atlan menatap Zeli. "enak tau lagu nya. Oh iya, maap dong tolong ambilin puding yang tadi pagi kamu bikin" pinta Atlan.
Zeli hanya bisa memutar matanya malas dan menghela nafasnya. Ya gini deh kerjaannya semenjak Atlan pulang dari rumah sakit kemarin. Sebenarnya belum boleh pulang, cuma emang dasarnya anak ini keras kepala. Risih katanya diliatin mulu sama suster yang masuk buat ngecek. Ya gimana ya, resiko orang ganteng ya gitu.
"Nih pudingnya," Zeli datang dengan beberapa potong puding yang sudah tertata dipiring.
Atlan mengambilnya dengan senang hati. Buru-buru ia menyantapnya. Tapi baru saja sesuap, mimik wajah nya menampakkan raut wajah yang membuat Zeli keheranan. Apa rasanya aneh sampai raut wajah nya seperti itu?.

KAMU SEDANG MEMBACA
ATLANTA
Fiksi RemajaPria tampan salah satu siswa SMA Garuda ini sudah seperti idol bagi para siswi disana. Sikapnya yang random dan humoris, peraih olimpiade matematika, pemegang jabatan ketua tim basket, dan mantan ketua geng yang berada di Jakarta membuatnya mempunya...