26. HARI YANG CUKUP GILA

1.2K 75 0
                                    

Zeli menghempaskan tubuhnya dikasur setelah selesai mengeringkan rambutnya. Sedangkan Atlan masih belum selesai dengan mandinya. Mereka baru saja sampai dirumah tepat jam 6 sore. Iya, sepulang sekolah tadi, Zeli diajak ke markas lama Ravloska. Zeli sekarang tau, kalau Atlan memang mantan ketua di Ravloska yang anggotanya lebih dari 180 orang. Hanya satu yang ia belum tau, dan Atlan belum bicara apapun soal itu.

"waktu itu Atlan pernah ngigau, dia nyebut dirinya kalau dia bukan pembunuh. Siapa yang terbunuh?" Pikir Zeli.

"Heh ngelamunin apaan?"

Suara itu membuat Zeli langsung bangkit dan duduk. Dan bum! Matanya langsung membelak ketika melihat cowok itu dengan santainya keluar dari kamar mandi dengan tanpa mengenakan pakaian atas yang membuat perut bak roti sobek itu terpampang jelas.

Zeli membuangan pandangannya. Pipi nya terasa panas!

"Aku lupa bawa baju dilemari, santai aja napa...baru juga liat yang atas, Udah ketar-ketir." ujar Atlan santai.

"ni cowok punya mulut lemes nya kebangetan!" Gerutu Zeli pelan.

"Kedengeran dodol!"

Zeli menatap Atlan yang berjalan mengampirinya dan tentunya sudah mengenakan pakaiannya. Zeli mendelik tajam dengan mata yang disipitkan.

"Sebelum aku pindah ke Jakarta, kayaknya kamu sering nunjukin abs kamu itu ke cewe-cewe disekolahan ya kan? Apalagi kalau abis basket. Kan suka gerahh, trus kamu kibas-kibasin tuh baju nya." Ucap Zeli mengintimidasi.

"Kalo ngomong jan ngang ngong ngang ngong, kamu kira aku ini apa? Lonte?"

"y-ya...siapa tau gitu kan,"

Atlan beranjak berdiri dan membuka tirai dikamar nya ketika mendengar suara mobil yang masuk ke pekarangan rumahnya.

"Mobil siape tuh? Cakep banget,"

"Buset ni cewek bawa siapa nihh? Kok gak bilang ke gue sih?!"

Zeli ikut menghampiri Atlan dan berdiri disampingnya. "Kenapa si? Pacar kak Alana kali..."

Tanpa membalas perkataan Zeli, Atlan segera keluar dari kamarnya dan akan menunggu kakaknya itu tepat dipintu depan. Ia butuh penjelasan!.

"Buset! Lu ngapain diem disini? Bikin kaget orang tau gak," omel Alana.

"Siapa tu?" Alis pria itu bergerak naik turun sambil sesekali melirik seorang pria yang tengah berjalan menuju kemari.

Alana menghela nafas. "Calon tunangan gue. Ah udah lah! Lo gak usah ngeliatin dia segitunya kali, takutnya dia risih Atlan." Ucap Alana sembari mendorong adik bongsor nya itu menjauh dari pintu dan membiarkan si calon tunangannya itu masuk kedalam.

"Emm, sebentar ya aku bikinin minum dulu" ujar Alana pada pria itu.

Atlan dengan santai duduk tepat dihadapan pria itu dengan mengemil stik coklat dimulutnya. Pandangan Atlan menelisik pria ini dari ujung rambut sampai ujung kaki.

"Bang,"

"Hm"

Atlan tertegun. "Laillaha, sebelas duabelas ini mah kek si Rey," batinnya.

"Bang, abang siapanya si singa?pacarnya?"

Pria yang diketahui bernama Eza itu menggeleng pelan. "Bukan, saya calon tunangan kakak kamu,"

Atlan hanya ber oh ria dan manggut-manggut saja.

"Oh iya bang hati-hati ya, dia itu galak, sukanya gigit orang, jambak orang, dia juga hobi makan bekicot, agak aneh bang orangnya, trus kalo lagi datang bulan dia otomatis berubah jadi godzila bang," cerocos Atlan dengan mulut yang tak henti-hentinya memakan stik coklat itu.

ATLANTA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang