Pagi ini gadis bernama Arzelia itu tengah tertidur di sofa yang berada dikamar tamu yang sekarang ditempati oleh Atlan. Pria itu membuatnya kelimpungan semenjak kejadian malam tadi memakan bola-bola udang buatannya. Dan yang lebih parahnya lagi dia ini menghabiskan hampir satu piring bola-bola udang.
Zeli sendiri baru bisa tertidur sekitar jam dua pagi. Karena semalaman Atlan sampai beberapa kali bulak balik ke kamar mandi untuk memuntahkan isi perutnya. Melihat Atlan yang tak sedikit ruam ditubuh dan muka nya, membuat Zeli merasa bersalah karena bagaimana pun juga, ia yang telah membuatkan makanan itu.
Drttt...drttt...
Gadis itu terbangunkan oleh suara dering telepon milik Atlan yang berada di nakas samping tempat tidur.
Zeli menganggkat ponsel tersebut, dan nama yang tertera disana adalah Haikal.
"WOI ATLAN! LO NGAYAP KEMANA DULU! KALO MAU BOLOS JANGAN SENDIRIAN NAPA...AJAK AJAK GUE!"
Zeli refleks menjauhkan ponsel tersebut, karena sungguh teriakan Haikal memang bisa langsung membuat orang pening seketika.
"ini gue Kal..."
Sekitar dua detik, terjadi keheningan "e-eh, ini lo Zel? Kok hp nya ada di lo? Atlannya mana?"
"ahh iya, tolong lo bilangin ke bagian absensi di kelas gue, gue izin ya. Trus kalo Atlan, lo bilangin dia sakit."
"oke-oke yaudah kalo gitu ntar gue izinin, eh Zel.."
"iya kenapa lagi?"
"boleh minta alamat rumah lo? Kita ntar mau kesana boleh gak?"
"boleh lah, Ntar gue sharelok ya,"
"Okay, bay Zel!"
Tut... tut...
Zeli menggelengkan kepalanya atas sikap Haikal. Menelpon dengan berteriak, dan asal menutupnya begitu saja. Tapi tak apa lah, fakta nya teman yang seperti itu lebih asik.
"eunghh"
Suara lengguhan itu berasal dari Atlan yang baru menggeliat dan perlahan membuka matanya.
Zeli lantas mendekat dan duduk di pinggiran kasur, sembari menatap pria itu. "gimana? Udah enakan?" Tanya nya lembut.
Dengan mata yang masih setengah terbuka, Atlan mengangguk pelan. "lo kayak nya ngasih racun juga ya?"
Hei, Pertanyaan macam apa itu? Sejauh ini Zeli tak pernah membenci pria dihadapannya. Mana mungkin dia tega meracuni pria setampan Atlan.
"lo nya aja yang makannya gak ngotak! Satu dua biji sih belum masalah, lah lo makannya semua yang dipiring...gimana gak kayak orang sekarat coba," Zeli membuang pandangannya dengan bibir yang cemberut, membuat Atlan diam-diam tersenyum.
"dih, kayak bebek lo kalo manyun kayak gitu" ledeknya.
"biarin aja, gak peduli."
Ceilah gemes banget pengen gue terkam rasanya.
Atlan senyum senyum sendiri yang sedari tadi memerhatikan wajah Zeli. Sedangkan yang merasa diperhatikan, kini menatapnya balik.
"ngapain senyum senyum?!" Sewot Zeli.
"gapapa cantik..."
Blushh..
Sialan emang pipi nya Zeli, baru dibilang cantik aja langsung blushing.
"ahh udah ah, gue mau masakin lo dulu." gadis itu beranjak dari tempatnya, namun tangannya dicekal oleh Atlan yang membuat gadis itu langsung terududuk kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATLANTA
Teen FictionPria tampan salah satu siswa SMA Garuda ini sudah seperti idol bagi para siswi disana. Sikapnya yang random dan humoris, peraih olimpiade matematika, pemegang jabatan ketua tim basket, dan mantan ketua geng yang berada di Jakarta membuatnya mempunya...