Pecahan kaca, kayu yang patah-patah, kertas robek dimana-mana dan sebuah figura jatuh dari tempatnya. Itulah yang menggambarkan keadaan disebuah tempat sekarang ini.
"bangsat! Susah payah kita ngejaga tempat ini, dia malah seenaknya ngancurin." Atlan merutuki seseorang yang telah membuat kekacauan ini.
Sama marah nya dengan Haikal, Morgan, dan Reyno. Mereka tahu betul siapa pelaku nya. Tempat ini memang sangat jarang lagi untuk dibuat tempat berkumpul. Tapi hanya disini mereka membuat kenangan dan menyimpan kenangan.
Pria bernama Morgan itu perlahan berjalan menuju bagian belakang. Tidak tanggung-tanggung, ternyata dia menghancurkan sampai bagian belakang juga. Bola mata itu bergerak lincah dan akhirnya menemukan sesuatu yang menarik perhatiannya.
"LAN! ATLAN! CEPETAN KESINI!" Teriaknya dengan nada sedikit panik. Setelahnya Atlan yang datang dari belakang bersama Haikal dan Reyno.
"itu lo gak liat?!"
Atlan mengikuti arah jari Morgan yang menunjuk kesebelah kiri, dan ternyata apa yang ditunjuknya mampu membuatnya diam seketika.
YOU MUST DIE ATLAN!
(Kamu harus mati Atlan)
Tulisan yang ditulis disebuah kaca besar dengan cat hitam membuat bulu kuduk pria itu sedikit terangkat. Tapi itu hanya sebentar.
Garis bibir Atlan sedikit terangkat untuk menyeringai. "hanya orang bodoh yang membalas kematian dengan kematian tanpa tau keberannya."
▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎
"Des, ada Atlan didalem?"
"ada tuh Zel, lagi adu panco sama Morgan"
Setelah bertanya pada Dessy yang kebetulan ada didepan pintu, gadis itu melangkah masuk kedalam dan mendapati Atlan bersama ketiga sahabatnya di bangku paling pojok.
"eh Lan ada Zeli tuh,"
"halah kali ini gue gak akan kemakan omongan lo."
"Laillaha gue gak bohong dodol!" Gertak Morgan dengan terus menguatkan posisinya.
"Dor!"
"MAMAHHH!!!"
Atlan terlonjak kaget ketika seseorang menepuk kedua bahu nya dari belakang. Dan otomatis, ia kalah dalam turnamen panco nya dengan Morgan. Sedangkan si pelaku malah tertawa melihatnya.
"Ahahahaha anak mamih ni yee" goda Zeli dengan menekan nekan pipi putih milik Atlan dengan jari telunjuknya.
Pria itu menepis kesal tangan Zeli "Lo ngapain sih?! Gue jadi kalah kan ahh," beo Atlan dengan mengerucutkan bibir nya.
Haikal, Morgan, dan Reyno melihatnya dengan tatapan horor. "idih najis lo" cibir Reyno.
Gak ngerti sebenernya sama sikap Atlan. Kemarin dia sempat menunjukkan sisi amarah dan dinginnya. Tapi sekarang sikap dongo nya balik lagi.
"mau ngapain kesini?" Tanya Atlan ketus.
"pulangnya anterin gue ke mall ya?"
"gak mau, gue mau latihan basket."
Zeli menyadari satu hal "eum...masih mode ngambek kayaknya nih," batiknya.
"yaudah...kalo gitu gue sama Haikal aja, Kal anterin ya?" Ucapnya pada Haikal.
Haikal sih mana mau nolak tawaran nganterin cewe. Semua cewe aja dia embat "hayu lah sama gue mah, mau jadi pacar gue juga hayu!"
Brak!
KAMU SEDANG MEMBACA
ATLANTA
Teen FictionPria tampan salah satu siswa SMA Garuda ini sudah seperti idol bagi para siswi disana. Sikapnya yang random dan humoris, peraih olimpiade matematika, pemegang jabatan ketua tim basket, dan mantan ketua geng yang berada di Jakarta membuatnya mempunya...