12. TITIK TERNYAMAN

1.6K 139 2
                                    

"aduh May, ini anak anak pada mampir kemana dulu sih kok lama banget ya," sudah satu jam para calon besan ini menunggu kedatangan anak mereka.

Maya memegang lengan Wulan yang bergerak gelisah. "Wulan...mereka biasanya setiap pulang sekolah mampir dulu cuma untuk sekedar jajan makanan. Zeli sering cerita ke saya kalau dia itu seneng banget kalau pulang diantar sama Atlan. Karena katanya sering diajak jajan dulu" jelas Maya.

Wulan mendengarnya sedikit tenang dan juga senang "huhh, kenapa gak bilang dari tadi sih May...saya tuh cuma gak enak sama pemilik butik ini, ya walaupun dia teman saya, tetep aja gak enak kalo telat begini," tutur Wulan.

Tin! Tin!

"nah itu mobil Atlan kan Wulan?" Tunjuk Maya pada sebuah mobil mercedez benz silver yang baru saja datang.

Atlan keluar dari mobil tersebut berbarengan dengan Zeli yang ditanggannya memegang sebuah minuman boba cup.

"tuh kan, sudah saya duga, pasti mereka mampir dulu" bisik Maya pada Mulan.

"dari mana dulu nih calon penganten?" Tanya Wulan pada Atlan dan Zeli yang tengah mencium kedua tangan para wanita ini.

"biasalah mah...ni anak itik nagih jatah jajan mulu." singgung Atlan dengan ekor mata yang melirik gadis itu.

Gadis itu menatap Atlan dengan tatapan horor "ihhh ya kan lo yang bilang sendiri, kalo mau jajan bilang aja ke guee, buat jajanin lo mah kecill harta gue kaga akan habis tujuh turunan." Ledek nya dengan intonasi yang dibuat semirip mungkin dengan ucapan Atlan.

"hushh, malah berantem, udah ayo masuk. Kasian ibu pemilik butik menunggu lama gara-gara kalian." tegas Maya pada kedua anak remaja ini.

Para wanita itu mengajak anak anak nya masuk kedalam butik. Mata gadis itu seketika berbinar ketika indra penglihatannya disuguhi dengan gaun-gaun cantik dan berkilauan didalam sana. Sungguh, jika disuruh memilih, ini akan menjadi pilihan tersulit yang pernah ia hadapi.

Hingga Zeli menyadari sesuatu. "bun, kita fitting baju hari ini? Kan masih lama nikahnya bun.." tanya Zeli pada Maya.

Atlan yang berdiri didepan ikut membalikkan badannya. "lah iya, kenapa sekarang sih mah?tante? Kan masih lama," tanya nya sembari menoleh menatap Wulan dan Maya.

Maya dan Wulan saling menatap kemudian salah satu diantara mereka memberi kode agar memberitahu semuanya sekarang.

"jadi gini, perusahaan milik papah yang ada Sydney itu sedang ada masalah. Dan papah kamu gak bisa menanganinya sendiri. Masalah disana gak bisa ditangani oleh sembarang orang, Maka dari itu papah dan ayah nya Zeli harus pergi ke Sydney sekitar tiga minggu lagi dan gak tau sampai kapan mereka berada disana" jelas Wulan.

"dan ayahnya Zeli minta agar pernikahan kalian dipercepat menjadi dua minggu lagi." Imbuh Maya.

"APA?!" Teriak mereka berdua membuat semua orang berada disana terkejut dibuatnya.

"stttt, malu ih di toko orang teriak teriak. Zeli, sekarang kamu masuk ke ruang fitting baju, disana udah ada beberapa gaun yang harus kamu coba" titah Maya, sembari menyeret pelan anaknya.

"b-bunda...t-tapii.."

"sttt, udah masuk cepetan"

"ayo mbak, biar saya bantu didalam," ucap seorang pegawai disana. Mau tidak mau, gadis itu akhirnya masuk kedalam fitting room walau dengan wajah yang tak bersahabat itu.

▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎

Seorang Pria tengah berkaca memperhatikan dirinya sendiri dari pucuk kepala sampai ujung mata kaki. Berbalut dengan stelan jas putih, ia merasa ketampanannya semakin meningkat.

ATLANTA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang