30. Murid Baru Dan Aprilia

1.7K 148 4
                                    

Menjadi diam ternyata gak sesulit yang
Gue bayangin.
Semenjak gue tau kebenaran tenta Lo.

_Gara Ayudya Maheswara_

Happy Reading 🦋

•••

"Ya elah ngaku aja kali Stev" timpal Aca kesal sambil memakan makanannya dengan lahap.

"Gue gak kenal cewek kayak dia yang di lihat mukanya aja kelihatan penghianat" ketus Stevan.

"Wait wait wait!! Kalian bicarain apa sih yang jelas dong!" Timpal Varo yang di angguki Gara sedangkan yang lain hanya menyimak.

Aca, Stevan dan Aletta mengabaikan ucapan Varo.
"Kesal gue Cok! Kalian semua ituu Anjiiim banget!" Lanjutnya.

"Diem Lo" Ella menatap Varo tajam.

"Pulang sekolah Lo jelasin semuanya ke gue!" Ketus Varo.

"Siape Lo" kata Ella menatap Varo remeh.

"Calon bini Lo" ucap Varo lembut.

"Oh Lo-gue yah berarti" gumam Ella yang di dengar Varo.

"Maaf" lirih Varo.

Aletta masih setia diam dan berdiri menatap Stevan sendu.

"Mau yah, aku mau jelasin semuanya sama kamu, plisss dengerin" pinta Aletta memohon ke Stevan.

"Udah jelas!!" Kata Stevan dengan suara yang sedikit berteriak.

"Ketahuan kan kalian saling kenal" Varo langsung mengambil makanan di piring Ella dan memakan nya saat ia selesai ngomong.

"Kenapa setiap aku mau jelasin sama kamu, kamu gak mau dengarin kenapa!!" Teriak Aletta agak keras membuat penghuni kantin menatap ke meja Aca dan Adit dkk.

"Cih najiss!! Gue lihat dengan mata kepala gue sendiri!! Apa kata Lo dulu "gue bakal tetap berusaha sampai Lo mau dengerin penjelasan gue" ck Lo bohong!! Lo ngilang buat gue semakin percaya kalau Lo ngehianatin gue!!" Ucap Stevan menggebu gebu.

"Sejak kapan Lo kasar sama cewek" datar Billy yang sedari tadi diam ikut campur karena yah memang ia berdua sangat dekat.

"Dia.pantas.di.kasarin" sahut Stevan penuh penekanan menatap Aletta tajam.

Aletta menutup matanya agar ia tidak ikut emosi bisa bisa semakin rumit masalah nya 5 detik ia membuka matanya menatap mata Stevan dalam dalam.

Aletta menerbitkan senyum di bibir nya.
"Huh, yah aku emang ngilang tapi aku ikut mama, karna nenek aku meninggal tepat saat itu, kamu taukan betapa sayangnya aku sama nenek aku, dan di saat itu juga di mana kamu ninggalin aku nenek aku meninggal" jeda Aletta dan mendongakkan kepalanya ke atas menahan air mata nya yang hampir keluar.

Setelah merasa nyaman ia kembali menatap Stevan yang masih terdiam mencerna ucapan Aletta.

"Kalian sama sama orang yang istimewa ninggalin aku bersamaan, betapa hancur nya aku, aku bingung harus bagai mana jadi aku ngilang dulu hingga aku merasa lega aku mau nemui kamu untuk ngejelasin semuanya, tolong dengerin aku dulu pulang sekolah aku tunggu kamu di taman ××××" lanjut Aletta dan mendudukkan dirinya di kursi tepat di samping Aca.

ACHASA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang