28. Di buang lagi kotak bekalnya

1.8K 147 4
                                    

Hargai selagi dia perhatian
Jangan sampai Lo nyesal kalau dia udah berubah.

_Alvaro Delano Roosevelt_

Happy Reading 🦋

•••

Sekarang Aca sudah berada di mansion keluarga nya. Ia di dalam kamar nya sambil memainkan Handphone nya.

Saat asyik nya nonton Antares Aca di buat kaget saat seseorang menelfon nya yang tak lain Aletta.

"Hallo assalamualaikum, Letta kenapa"

"Halo Ca, gue mau ke rumah Lo"

Aca mengerutkan keningnya.
'kalau dia gini pasti dia gelisah' batinnya, Aca sangat tau sifat Aletta.

"Iya, ke sini aja gue tunggu, hati hati yah"

"Iya, gue otw bye Assalamualaikum"

Sambungan di putus oleh Aletta, Aca hanya senyum menanggapi kelakuan Aletta.

"Gue tau Lo punya masalah, setiap Lo punya masalah pasti ke gue, gue siap selalu ada buat Lo Letta, gue udah anggap Lo kakak gue sama kayak kak Ara" gumam Aca.

15 menit sesudah Aletta menelfon Aca.
Ia masih berada di jalan yang lumayan dekat dari mansion Aca.

Aletta melamun memikirkan siapa itu Agra.
Kalau sampai dia pasti ia akan merasa sedih.

'Stev kamu di mana, maafin aku' batin Aletta.
'Kenapa kamu gak mau dengerin penjelasan aku, kenapa kamu malah milih dia, padahal aku mau jelasin semuanya' .

Aletta pun sampai di kediaman Keluarga  Audrell.

Tok tok tok

Aletta mengetuk pintu mansion keluarga Aca.
Hingga pintu itu di buka langsung oleh Mom Tika.

"Ehh ada Aletta, mau ketemu Sasa ya? Dia dikamar samperin aja dia tadi udah ngomong sama Mommy" ucap Mom Tika mempersilahkan Aletta masuk.

Oh iya sahabat Aca itu udah kenal banget sama mom Tika sampai sampai kalau mereka berkumpul di mansion Aca mom Tika juga ikut nimbrung.

"Iyah mom, yaudah aku ke kamar Caca dulu yah" pamit Aletta langsung menuju ke kamar Aca.

Ceklek

Aletta membuka pintu kamar Aca dan langsung masuk menuju ke arah Aca berada.

Aca sedang nonton di hp nya di sofa sesekali ia menyuapi mulutnya dengan cemilan yang sudah ia bawa dikamarnya.

"Caca hikss" Aletta langsung memeluk Aca saat Aca berdiri menghadap Aletta dan meluapkan air matanya yang sudah ia tahan dari pulang mansion pribadi Aca.

"Lo kenapa hmm, cerita" Aca mengusap bahu Aletta pelan sesekali iya menenangkan Aletta.

Dirasa Aletta sudah tenang Aca melepas pelukan nya dan membawa Aletta ke kasur nya untuk duduk.

"Coba cerita" ujar Aca.

"Agra Ca gue familiar dengan nama itu, kayak nama Stevan Agra Williams kan" kata Aletta serius.

ACHASA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang