ACHASA [End]

16. Pria 5

Kamu itu kek ikan yang di sungai
Sama sama susah di dapatin nya.

-Alvaro Delano Roosevelt-

Happy Reading 🦋

•••

Aca mencari Adit dari kelas nya, taman belakan sekolah, gudang, dan ia sekarang naik ke rooftop mencari keberadaan Adit ia menaiki tinggi "Semoga Adit ada dirooftop" gumam Aca.

Ceklek

Aca membuka pintu rooftop ia melihat Adit yang duduk di kursi dan memejamkan matanya, bibir Aca terbit melihat Adit.

Aca melangkah ke arah Adit berniat ingin duduk di samping nya. "Stop jangan dekat" Ucap Adit datar dan dingin tapi masih memejamkan matanya.

"Adit gue minta maaf kalau cara gue salah" ucap Aca pelan.

Adit membuka mata nya dan menatap Aca tajam.

"Gue gak butuh minta maaf Lo" ucap Adit datar.

"Dit, gue tau gue salah, tapi tolong percaya sama gue, gue beneran cinta dan sayang sama Lo" Ucap Aca tulus.

"Gue gak percaya, mending Lo minggir deh!! Jngn pernah muncul di hadapan gue lagi" datar Adit.

"Pliss percaya sama gue" ucap Aca memohon.

"Dit, lihat mata gue" Adit tak mempedulikan Aca ia menatap ke arah langit.

"Adit, gue mohon maafin gue" lirih Aca ingin melangkah ke arah Adit dan duduk lagi lagi ia di tahan.

"gak usah dekat" tekan nya.

"Jelasin" dingin Adit menatap Aca datar.

Aca diam ia bingung apa kah ia harus menjelaskan semua nya atau tidak.

"Lo diam kan, gue gak percaya sama Lo, pergi!!" Ucap Adit datar.

"Dit, maafin gue"mohon Aca. "Pergi" Adit menekan ucapan nya.

"Dit, gue beneran sayang sama Lo" ujar Aca menatap lekat Adit.

"Pergi.gue.bilang" ucap Adit penuh penekanan.

"Gak sebelum Lo maafin gue"

"GUE BILANG PERGI YAH PERGI ACA" bentak Adit.

Aca kaget lagi lagi ia di bentak oleh orang yang ia sayang, 'gak boleh lemah' batin Aca menguatkan dirinya.

"Tap-"

Adit langsung keluar dari rooftop meninggalkan Aca sebelum ia mendengar ucapan nya.

"Arghhh sial" kesal Aca teriak.

"Gue beneran sayang sam Lo Adit Pratama Smithson" lirih Aca menatap kosong ke arah langit.

Bel istirahat sudah selesai beberap menit yang lalu Aca bolos karna ia ingin menemui Adit.

Aca masih setia di rooftop dan menatap kosong ke arah langit langit biru.