Happy Reading 🦋.
•••
"Ah Aca sudah tau muka gue ayo lah kalian juga buka topeng kalian" sahut Mesta.
Aca terdiam ia menatap mereka tajam begitupun Ara dan Gara.
Mereka berempat membuka masker dan topeng nya.
"Loli" gumam Ara.
Mereka adalah Loli, Mesta, Dan tiga lainnya.
"Lah ko kan yang dulu nampar gue" tunjuk nya ke orang yang memakai masker tadi.
"Good Lo masih ingat ternyata" ucap gadis tersebut.
"Dan Lo kan mesta gue gak nyangka termasuk Lo Loli" sahut Ara.
Mesta hanya diam menatap Ara datar "Lo aja yang gampang banget di bodohi". Ucap Loli.
Dan yang ketiga orang tersebut adalah Vio sang ketua, Toriq dan Danang.
Aca diam diam bangkit dengan sekuat tenaga.
Bugh
Aca memukul mesta dari belakang "Sial" umpat Mesta.
"Kak Ara, Gara kalian keluar cepat biar ini urusan gue!!" Teriak Aca.
Mesta melawan Aca lagi.
Ara menggeleng "Gak gue gak mau dek".
"Kak!! Ini bukan lawan biasa".
"Kita tunggu yang lain di luar ayo" bisik Gara ke Ara.
Ara mengangguk pasrah dan keluar.
Saat beberapa langkah Vio berlari cepat ke arah Gara dan Ara ia berada di depan nya dan langsung mencekik mereka berdua.
"Akhhh" teriak Ara dan Gara.
Aca yang mendengar teriakan mereka berdua membuat ia lengah ia bingung harus ngapain karena mesta juga gak berhenti melawan nya.
Vio mencekik mereka berdua lalu mengangkat nya.
"Le-lepas" sahut Ara ia memukul mukul lengan tangan Vio.
"Lepasin Ar-a gu-gue aj-aja" ucap Gara.
Bugh
Aca tersungkur lagi ke bawah.
"LEPASIN KAKAK GUE DAN GARA!! URUSAN KALIAN SAMA GUE!!" Teriak nya.
Mesta, Loli, Danang dan Toriq tertawa bahagia.
"Le-lepasin A-Ara" ucap Gara.
"Akhhhh!!" Teriak Ara muka nya memerah sama dengan Gara.
Vio semakin kuat mencekik leher mereka berdua.
Aca meneteskan air matanya bercampuran dengan darah yang mengalir di bawah matanya.
Aca memejamkan matanya kala menahan rasa sakit yang di buat oleh Mesta.
"Lo-Loli" gumam Ara menatap Loli minta bantuan.
Loli hanya diam dan menatap Ara dengan tatapan yang sangat sulit di artikan.
"Ra" gumam Gara pelan.
Vio mengangkat tubuh Ara dan Gara.
Aca menatap mereka berdua kasihan "Lepasin kakak gue bangsat" sahut Aca.
"Lo diem deh" kesal Mesta.
Saat Vio ingin membuang Ara dan Gara ke lantai.
Brak
Prang
"Sss awh" ringis Aca.
Mesta lebih dulu membuat Aca terlempar dan mengenai kaca lemari.
KAMU SEDANG MEMBACA
ACHASA [End]
JugendliteraturBagi yang baca mohon di follow dulu yak sebelum di baca :)soalnya masih baru, Mohon maaf jika banyak typo, karna ini cerita baru saya hehe mohon di mengerti, semoga suka cerita saya. Ini murni dari pemikiran saya 🙂 ••• Ngeluh itu bukan berarti tida...