Happy Reading 🦋
•••
"Hikss sa-sakit dad, S-sa-sa gak pan-tas bahagia yah dad hiksss"
"Hikss Adit j-jahat d-dad hikss". Lirih nya dengan suara pilu membuat hati dad Arga sakit.
Dad Arga melepas pelukannya dan menangkup wajah Aca.
"Dengarin Daddy kamu itu pantas bahagia kok, cuman mungkin bukan sekarang, di mana kamu berjuang pasti nanti kamu dapat bahagia, memang harus sakit dulu sayang, ssst jangan nangis lagi kamu pasti bahagia" ucap Dad Arga.
Aca menatap manik mata dad Arga dalam.
"Kelak kamu akan mendapatkan kebahagiaan, itu yg akan balasan di balik perjuangan kamu" lanjut nya.
"Hikss tapi kenapa dad aku belum dapat a-Adit hikss padahal aku b-berjuang bu-buat dapat Adit gak dapat dapat hikss sedangkan Yulia baru datang udah dapat Hikss gak adil Dad" lirih Aca.
Dad Arga menghapus air mata Aca di pipi kanan nya dengan ibu jarinya.
"Ssst, kamu jangan nangis lagi, nanti Daddy cari kebenaran nya, masa leader cengeng sih"
Aca langsung memeluk dad Arga ia sangat bahagia punya Daddy kayak dad Arga.
Rasa sakit sedikit demi sedikit menghilang yang dirasakan Aca.
"Hikss makasih dad aku gak cengeng cuman air m-mata nya aja yang mau turun" kata Aca dengan masih sesegukan.
"Aku gak mau buat Daddy khawatir aku harus kuat tahan Ca" lanjutnya dalam hati.
Hati dad Arga menghangat mendengar ucapan Aca.
"Yaudah duduk dulu di tepi jalan" ajak dad Arga menuntun Aca duduk.
Saat mulai tenang Aca mulai pembicaraan.
"Kalau emang benar itu anak Adit gimana Dad" ."Kamu yang sabar mungkin Adit bukan jodoh kamu, bukan cowok yang terbaik" jawab Dad Arga.
Hening, suasana hening antara mereka berdua.
Setelah beberapa menit Dad Arga mengajak Aca pulang yang di angguki Aca.
"Sa kita pulang yah kamu istirahat" kata Dad Arga.
Aca menatap dad Arga dan mengangguk.
"Sama Daddy tapi"
"Aku bawa mobil dad"
"Tinggalin aja ntar bodyguard Daddy yang bawa"
"Kalau hilang mah yah tinggal belli aja" lanjutnya dalam hati.
"Yaudah yok" ajak Aca.
Mereka pun pulang.
•••
Ella dkk sedang berada di pinggir jalan.
"Gimana nih kita gak Nemu Aca" ucap Milo panik.
"Telfon Caca" ujar Aletta.
Febby mengangguk dan menelfon Aca.
"Nomor nya gak aktif" sahut Febby.
"Hikss ini gimana Caca nya" Isak Licia.
"Kamu tenang kita pasti bisa nemuin Caca" ucap Gracia menenangkan adik nya.
"Telfon dad Arga siapa tau udah nemuin si Caca" usul Agatha setelah lama diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
ACHASA [End]
Teen FictionBagi yang baca mohon di follow dulu yak sebelum di baca :)soalnya masih baru, Mohon maaf jika banyak typo, karna ini cerita baru saya hehe mohon di mengerti, semoga suka cerita saya. Ini murni dari pemikiran saya 🙂 ••• Ngeluh itu bukan berarti tida...