27. Inti Red Wolf masih ada satu

1.8K 149 4
                                    

Menunggu yang tidak pasti itu
Gak enak, maka dari itu di enakin biar biasa
Nungguin dia peka.

_Alvaro Delano Roosevelt_

Happy Reading 🦋

•••

Beberapa menit kemudian Ella dkk dan Varo dkk sudah menemukan Aca dan Adit.
Ia melihat Adit membentak Aca.

Saat ini Aca sudah menemukan Adit ia berjalan menghampiri Adit.
"Adit!".

Mendengar namanya di panggil pun menoleh dan mendapati Aca berlari menuju ke arah nya.

"Dengerin gue! Bahaya kalau Lo pergi ke sana Adit!" Aca masih memperingati Adit supaya sadar akan apa yang ia lakukan.

"Oh" satu kata yang di katakan Adit membuat Aca cengo.

Adit balik dan melanjutkan jalannya. Hanya beberapa langkah tangannya sudah cekal oleh Aca.

"Lepasin!" Ketus Adit.

"Bisa gak sih dengerin gue!" Kesal Aca menatap Adit tajam.

"Gak! Lo udah bikin gue gak percaya sama Lo" Adit menepis tangan Aca kuat dan melanjutkan langkah nya.

'Maksudnya, emang gue ngelakuin kesalahan apa' batin Aca melamun.

"Adit! Pliss dengerin Guee kasih gue kesempatan Adit!" Mohon Aca menahan Adit pergi.

Berapa kali Aca mengulang katanya membuat Adit geram dan menepis tangan Aca dan mendorong nya hingga Aca mundur beberapa langkah.

"GUE BILANG LO GAK USAH NGURUSIN HIDUP GUE!! CK LO GAK NGERTI BAHASA MANUSIA GAK SIH!" Bentak Adit didepan muka Aca.

Bertepan saat Adit membentak Aca, Ella dkk dan Varo dkk sudah berada tak jauh dari mereka dan menyaksikan semuanya.

Aca memejamkan matanya menahan rasa sakit di dalam hati nya dan membuka nya kembali menatap Adit lembut.

"Okey fine! Gue salah gue akui tapi gue beneran tulus sama Lo Adit! Gue beneran sayang sama Lo! Kapan Lo percaya sama gue!" Kata Aca berusaha menenangkan pikirannya.

"Ck pergi Lo sana" ketus Adit.

"Yaudah kalau Lo gak mau maafin gue kali ini aja dengerin gue jangan pergi kesana bahaya! Ini juga demi Lo sama Nyokap Lo" mohon Aca.

Adit Tidak menggubris ucapan Aca.
"Kalau Lo ngikutin gue! Gue bakal semakin benci sama Lo dan bahkan gue gak mau lihat wajah Lo " ancam Adit
langsung melanjutkan lagi langkah nya hingga Aca pasrah dan menatap nya dari jauh.

Adit sudah semakin jauh dari Aca dkk dan Varo dkk.

•••

Di tempat lain

Seorang pemuda dengan pakaian formalnya duduk di kursi kebanggaan nya sambil meminum kopi.

Suara dering hp pemuda itu membuat dirinya menatap ponsel mahalnya.

"Halo"

ACHASA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang