Bahagia itu gampang, kalau kamu gak mau hilang dari kesedihan kamu bisa bahagia walau kecil.
_Aletta Zee Xavier_
Happy Reading 🦋
•••
Setelah selesai makan Aca mengobrol dengan sahabat nya di ikuti Varo dan sahabatnya.
Adit ? Ia tidak gabung melainkan bersama Yulia berdua membuat hati Aca sedikit sakit.
"Lo nyerah Ca? tumben gak nyamperin tu kutub" tanya Vika.
"Gue belum nyerah selagi jalur kuning belum melengkung" jawab Aca santai.
"Huh seterah Lo aja deh" pasrah Vika.
"Karena mu~" ucap Aca tiba tiba membuat perhatian Ella dkk dan Varo dkk ke arah nya.
"Sempurnakan Hidupku~" lanjut nya dan berdiri ke atas kursi membuat seisi kantin menatap nya bingung.
Aca berjoget joget gak jelas.
"BERSAMA MU~" Teriak nya sambil nunjuk Ella dkk dan Varo dkk."KURASAKAN BAHAGIA~" ucap Aca.
"Astaga Aca Lo ngapain dah" sahut Varo.
"Saatku Rapuh~" ucap nya lagi dan berlari ke sebelah Gara dan duduk sambil menopang dagu nya lalu beralih menatap Adit yang juga menatap nya.
"Kau selalu ada~" ucap nya.
"Karenamu~~" Aca bangkit dari kursinya dan beralih duduk ke atas meja.
Semua murid termasuk Adit dan Yulia mihat nya bingung.
"SEMPURNAKAN HIDUP KUU~" Teriak Aca.
" Aca kamu ngapain duduk di situ kan ada kursi" sahut Licia.
"Malu maluin Lo Ca" timpal Agatha.
"Hehehe peace, lagi ngilangin galau" ucap nya.
Aca pun turun dari meja dan duduk di kursi seblah Ella.
Kring kring kring
Suara bel masuk pun bunyi membuat seisi kantin keluar.
"Yah baru juga duduk" kesal Aca.
"Kuy kelas" ucap Gracia.
"Ikut gue Grac" Nathan langsung saja menarik Gracia.
"Tolongin gue dari pria mesum ini huaaa!! Caca tolongin gue!!" Teriak Gracia.
"Bay bay Gracia" ucap sahabat nya.
"Pulang nanti sama aku yah" kata Stevan ke Aletta yang di angguki oleh sang empu.
"Gak usah buchen dulu kali gue juga mau anjir" sebal Sandy.
"Makanya cari dong" ucap Stevan dan Aletta barengan.
Mereka sudah berada di jalan menuju kelas masing masing.
Kebetulan didepan mereka ada Adit dan Yulia langsung saja Aca memanggil nya.
"Adit!!" Teriak nya sambil melangkah cepat ke arah Adit.
Adit dan Yulia membalik kan badan nya lalu menatap Aca.
"Gue gak manggil Lo yah" sinis Aca ke Yulia.
"Maaf yaudah aku duluan" saat hendak Yulia ingin pergi di tahan oleh Adit.
"Gak usah di dengerin sini aja" ucap nya.
"Kok Lo gitu sih gak ngehargain perasaan gue aja" gumam Aca yang di dengar Adit.
KAMU SEDANG MEMBACA
ACHASA [End]
JugendliteraturBagi yang baca mohon di follow dulu yak sebelum di baca :)soalnya masih baru, Mohon maaf jika banyak typo, karna ini cerita baru saya hehe mohon di mengerti, semoga suka cerita saya. Ini murni dari pemikiran saya 🙂 ••• Ngeluh itu bukan berarti tida...