Terserah

1.8K 325 34
                                    

Arsen menjemput Naira sesuai dengan janjinya. Mereka kemudian berangkat dengan mobil Arsen. Hanya ada beberapa pengawal mengikuti. Arsen mengemudikan mobilnya tanpa membuka percakapan apapun dengan Naira. Sementara Naira hanya duduk diam di sebelah Arsen sambil sesekali berbalas pesan dengan kedua adiknya. Setelah setengah perjalanan, Arsen berdeham kecil.

"Kamu chatting dengan siapa, Ai?"

Naira menoleh.

"Eren dan Lisa. Eren bilang dia sudah yakin akan menetap di asrama kampusnya saja. Lalu, Eren bertanya kapan Lisa akan mulai kuliah,"

Arsen mengangguk paham.

"Kita mau kemana?" Tanya Arsen.

Naira terkejut. Jujur saja, Naira mengira Arsen sudah menentukan tujuan mereka.

"Terserah kakak saja. Nai pikir kakak sudah menentukan tempat,"

Arsen mengangguk. Memang ada sesekali Naira memanggilnya kakak. Itu karena Naira belum terbiasa dengan panggilan mereka. Arsen kemudian mengajak Naira ke salah satu restoran dan memesan ruangan private untuk mereka berdua.

"Ai..."

"Ya?"

"Itu... Tadi siang aku agak keterlaluan, ya?"

Naira menggeleng.

"Tidak, kak. Itu kan tugas kakak. Tidak apa,"

"Benar, kah?"

Naira mengangguk. Arsen menghela lega.

'Memang kak Ardan dan kak Arman saja yang berlebihan!' Batin Arsen.

"Ai, baby kita hari ini nakal tidak?" Tanya Arsen lagi.

Naira menggeleng.

"Baby sangat tenang. Tapi, belakang ini sepertinya baby mau jajan,"

"Jajan? Mau apa?"

"Es serut,"

"Hah?"

"Kak... Besok kita cari es serut, yuk!"

"Es campur maksudnya?"

"Memangnya sama?"

"Sepertinya sama,"

"Ya sudah, es campur kalau begitu. Ayo kita cari!"

"Besok kita ke TSI okay, aku dengar dari papi dulu di perumahan itu ada tukang es campur. Semoga saja masih ada,"

Naira mengangguk antusias. Namun, anggukkan antusias dan senyum Naira harus lenyap keesokan harinya lantaran Arsen membatalkan acara mereka mencari es campur. Daripada anaknya ileran, Naira mengajak Alesha dan dua kakak iparnya untuk menemaninya mencari jajanan. Beruntung, Natasha bisa mengemudi jadi mereka hanya perlu membawa pengawal.

"Jadi, kemana suamimu Nai?" Tanya Maura tanpa basa-basi.

"Pasiennya mendadak sakit jadi, kak Arsen membatalkan acara cari es campur ini,"

"Pasiennya?" Tanya Alesha.

Naira mengangguk.

"Apa itu adalah pasien yang sama dengan kemarin?"

"Mungkin... Aku juga tidak tahu,"

"Kak Arsen tidak bilang?" Kali ini Natasha yang bertanya.

Naira menggeleng.

"Nanti pulang kemasi beberapa pakaianmu, kita berlibur ke Bali besok. Malam ini kita menginap di hotel saja," Ujar Maura.

"Anak-anak kalian bagaimana?"

[DS #3] Save Me Hurt MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang