Sesuai janji yang dibuat oleh keluarga Dimitra. Mereka berlibur bersama dan pilihan mereka adalah Villa keluarga Dimitra di daerah Bandung. Libur lima hari yang dimulai pada hari jumat itu membuat mereka bisa menikmati udara sejuk di daerah lembang.
"Jadi, kamu bilang ada kejutan. Kejutan apa?" Tanya Arman setelah dibuat penasaran oleh adik kembarnya sejak seminggu lalu.
Arsen hanya tersenyum kecil dan memilih mengangkat kotak di bagasi mobilnya.
"Nanti saja kita bicarakan,"
Arman merengut. Dia berjalan menjauh dan mengambil koper milik-nya dari dalam mobil. Arsen hanya bisa terkekeg kecil saat melihat kakak kembarnya menggerutu kesal. Arsen membawa kotak yang dia ambil dari bagasi menuju ke dapur. Kotak itu memang berisi bahan makanan mereka selama mereka ada disini. Bukan cuma Arsen, Ardan juga membawa beberapa kotak di dalam mobilnya. Hanya mobil Arman yang dibiarkan berisi koper-koper mereka semua.
Selesai merapikan semua hal, keluarga besar itu berkumpul di ruang keluarga. Mereka berbincang singkat sambil memakan beberapa buah yang sudah disajikan oleh Maura dan Naira tadi.
"Jadi? Kapan kau berencana memberitahu beritamu itu?" Tanya Arman lagi.
Arsen terkekeh geli. Dia malah menoleh ke arah Alvaro dan tersenyum pada ayahnya. Alvaro yang dipandangi dan disenyumi pun hanya bisa mengerutkan keningnya.
"Jadi begini, kira-kira delapan bulan lagi, Ella, Albern, Tony dan Nia akan punya sepupu baru," ujar Arsen.
Maura langsung tersenyum lebar. Dia menghampiri Naira dan memeluk anak itu dengan erat.
"Selamat, Nai. Akhirnya, anak-anakku punya sepupu lagi," ujar Maura.
"Kalau begini, kan Albern jadi punya teman main," ujar Natasha.
"Tunggu sebentar," ujar Arman. Kini semua orang menatap Arman dengan heran.
"Delapan bulan? Itu artinya Nai sudah mengandung selama sebulan, kan? Kenapa baru memberitahu kami sekarang?" Lanjut Arman.
"Karena kami juga baru tahu," jawab Arsen dengan santai.
"Hah?"
"Ya, Aira tidak menunjukkan tanda-tanda mengandung dan siklus datang bulannya memang agak berantakan. Jadi, aku tidak menyadari sama sekali," ujar Arsen menjelaskan.
Memang benar, Arsen tidak menyadari kalau istrinya tengah mengandung anak mereka. Arsen saja kaget saat Naira mengatakan ada baby di perutnya.
"Kalau maksud kejutan darimu ada berita kehamilan Nai, kamu tidak mengejutkan kami. Mungkin yang lain iya, tapi aku dan Arman tidak," ujar Ardan.
Arsen mengangguk paham. Saat malam dia menghancurkan sebuah club, saat itu adan kedua kakak kembarnya dan Xeon disana. Jelas mereka tahu.
"Lalu, apa Naira tidak merasakan morning sickness?" Tanya Alvaro.
"Tidak, pi. Makanya, aku tidak sadar kalau Aira sedang mengandung," ujar Arsen.
"Kakak tidak merasakan morning sickness atau mengidam?" Kali ini Alesha yang bertanya pada kakaknya.
Pertanyaan Alesha membuat semua orang penasaran dengan jawaban Arsen. Bukan apa, tapi di keluarga mereka sudah ada satu orang yang mengalami kejadian dimana bukan istri tapi, suami yang merasakan susahnya morning sickness dan mengidam.
"Tidak. Aku tidak mengalami morning sickness ataupun mengidam. Anak kami sepertinya sangat tenang," ujar Arsen.
"Serius tidak ada yang berubah begitu?" Tanya Arman lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[DS #3] Save Me Hurt Me
Teen FictionDimitra Series yang ketiga Putra ketiga dari keluarga Dimitra yang bekerja sebagai dokter di sebuah rumah sakit "Tolong saya..." Sebuah kalimat yang terngiang di kepala sang dokter selama berhari-hari. Apakah permintaan orang tersebut? Akankah sang...