Lotta's Wedding

1K 211 13
                                    

"Oh, iya. Besok anak-anak kalian aku pinjam, ya?"

Ucapan dari seorang Charlotta membuat semua orang di ruang makan itu menoleh padanya.

"Anak-anak kami?" Tanya Ardan memastikan.

Lotta mengangguk.

"Mereka mau aku jadikan bridesmaids dan best men. Boleh, kan?"

Ardan dan kedua adik kembarnya mengangguk.

"Ella akan menjadi flower girl dan Zachary akan menjadi pembawa cincin-nya,"

"Zachary? Bukan Albern?" Tanya Arsen.

Lotta mengangguk kembali.

"Aku mau Zachary yang menjadi mengantar cincin-nya. Bolehkan, Naira?"

"Uh... Itu..." Naira menjawab dengan sedikit gugup.

Meski begitu, Naira tetap mengizinkan pada akhirnya. Lotta bertepuk tangan dengan heboh. Dia nampak sangat senang. Berbeda dengan Naira yang khawatir dan Arsen yang diam-diam sedang mengkhawatirkan hal lain. Malam semakin larut saat anak-anak mulai menguap dan menghampiri orang tua mereka masing-masing.

Para orang tua mengantar anak mereka ke kamar. Walau pun anak-anak itu diberikan kamar masing-masing, hanya Anthony saja yang tidur sendiri. Sisanya, tidur berdua dengan saudaranya. Seperti misalnya, Ella tidur dengan Nia sang adik. Lalu, Albern dengan Vincent, Alvian dan Alden yang juga memilih tidur di satu kamar yang sama, dan terakhir Zachary yang tidur dengan Xaferius sang adik.

Arsen dan Naira menemani Zachary dan Xaferius hingga kedua anak itu terlelap. Mereka baru beranjak saat yakin kedua anak itu sudah pulas. Arsen dan Naira menitipkan kedua anaknya pada penjaga di luar kamar. Setelahnya, Arsen dan Naira berjalan menuju ke kamar mereka.

"Kenapa harus Zack?" Gumam Naira.

Naira masih tidak habis pikir dengan permintaan Lotta. Harusnya Albern yang menjadi pengantar cincin. Albern adalah anak laki-laki tertua di keluarga Dimitra. Jika Ella yang menjadi pembawa bunga maka, Albern lah yang seharusnya menjadi pembawa cincin. Arsen dan Naira memasuki kamar mereka. Tepat saat Arsen menutup pintu kamar, ia dan Naira menghela napas bersamaan.

"Apa yang kakak pikirkan?" Tanya Naira.

Arsen menggeleng kecil. Dia menghampiri Naira dan memeluk Naira dari belakang.

"Hanya memikirkan perbincangan singkatku dengan kak Xeon tadi siang. Apa yang kamu pikirkan, sayang?"

"Permintaan kak Lotta,"

"Lotta memang suka berbuat semaunya. Biarkan saja dia melakukan apa yang dia mau. Tidak akan ada maksud lain dari permintaanya itu,"

Ucapan Arsen membuat Naira sedikit tenang. Naira dan Arsen menukar pakaian mereka dan mereka segera pergi tidur. Acara pernikahan akan dilaksanakan besok pagi. Yang Artinya Arsen juga Naira harus mulai bersiap pagi-pagi sekali, karena mereka akan membantu anak-anak mereka bersiap.

.......

Next day,

Naira mematut dirinya di cermin. Dia menyelesaikan riasan sederhana-nya dengan polesan lip tint berwarna pink. Naira menghampiri Arsen yang sedang bersiap. Dia mengambil jas dan dasi milik Arsen. Mereka kemudian berjalan menuju ke kamar Zachary dan Xaferius. Disana kedua putra mereka sudah menunggu. Arsen membantu Zachary bersiap, Naira membanti Xaferius bersiap. Selesai dengan kedua anak itu, Arsen menghampiri kamar Albern. Dia melihat Arman sudah ada disana dan sedang mengajari Albern cara mengikat dasi yang benar.

"Pagi, kak Arman, Albern," Sapa Arsen.

Arsen langsung menggendong Vincent dan mencium pipi putranya dengan gemas.

[DS #3] Save Me Hurt MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang